"Kalau begitu ganti dengan berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk mencariku?"

"Kurang dari lima menit."

"Apa? Bohong. Aku melihat sepupuku berusaha mencariku ATAS perintahmu dan itu butuh waktu lebih dari lima menit."

Gelar tersenyum geli. Senyuman yang ternyata jauh lebih menarik dari dugaan Mila. "Sopir taksi itu rupanya lebih lihai dari yang kukira."

"Apa? Sopir taksi?" Ingatan Mila langsung kembali pada saat ia menggunakan jasa taksi untuk mengantarnya ke apartemen Meridian. "Kamu menguntitku?"

"Aku mengecohmu. Aku membiarkan kamu berpikir kalau aku tidak mengetahui keberadaanmu. Kamu bilang butuh bernapas? Aku sudah memberikan empat hari penuh kebebasan, sesuai keinginanmu."

"Dan di mana kamu selama empat hari itu?"

"Menemani Sakti dan timnya berpatroli di dalam kapal selam." Itu menjelaskan mengapa Gelar hanya berenang 1500 meter.

"Yang artinya aku tidak benar-benar lepas dari pengawasanmu, bukan?"

Gelar mengangkat bahu acuh tak acuh. "Kamu lebih suka aku atau mereka yang melihatmu berenang telanjang di tengah malam?"

Mila sontak terbatuk seraya bangkit berdiri. "Aku tidak suka siapa pun melihatku," geramnya sebal, lantas berjalan menuju rumah.

Di belakangnya, Gelar tertawa mengejek. "Itulah sebabnya aku melemparmu keluar kamar. Aku tidak suka kamu melihatku. Kita impas."

Sialan! Seharusnya Mila tahu kalau ingatan eidetik Gelar tidak akan melewatkan setiap detail kejadian di antara mereka yang bisa digunakan lelaki itu untuk melawannya.

"Oh ya?" Mila menghentikan langkahnya, lalu berbalik menghampiri Gelar yang masih berbaring santai. Kali ini mata lelaki itu terpejam. "Kalau kamu tidak suka aku melihatmu telanjang, lalu kenapa saat itu kamu tidak terlihat risih? Kenapa kamu malah berjalan angkuh menghampiriku, menggendongku, sebelum akhirnya melemparku, seolah kamu memang sengaja memamerkan kekuatan dan daya tarik seksualmu kepadaku?"

Gelar membuka sebelah matanya untuk menatap Mila. "Lalu, apa kamu tertarik?"

"Apa?"

Tatapan tak acuh lelaki itu seketika berubah tegas dan intens. "Apa aku berhasil membangkitkan gairahmu, Kemilau? Bukankah itu yang ingin kamu buktikan saat menerobos kamarku dan berbaring di atas ranjangku?"

Mila merasakan tenggorokannya mendadak kering. Kegelisahan menguasainya manakala tatapan Gelar perlahan mulai membakar sekujur tubuhnya.

"Apa kamu sudah berubah pikiran tentang mencium wanita yang tidak kamu sukai?" tanya Mila menantang sekaligus menghindari pertanyaan.

"Kenapa aku harus mencium wanita yang tidak aku sukai?"

"Itu menjelaskan kenapa dari tadi kamu belum juga menciumku dan malah meributkan hal yang tidak penting. Rupanya kamu masih tidak menyukaik―"

"Kemilau, kalau kamu ingin menciumku, lakukan saja."

"Kamu membuatku terdengar buruk. Asal kamu tahu, aku tidak mencium lelaki yang tidak suka dicium oleh wanita yang tidak disukainya."

"Astaga." Gelar memutar mata, lalu dalam satu gerakan cepat menarik tangan Mila hingga tubuhnya oleng dan mendarat di atas tubuh kokoh lelaki itu.

"Kamu pikir, apa yang kamu lakukan?" tanya Mila panik saat Gelar mengunci kedua pergelangan tangannya di masing-masing sisi tubuh sehingga ia tidak bisa bergerak.

"Membuatmu tutup mulut."

Sedetik kemudian, bibir Mila sudah tenggelam dalam kedalaman mulut tajam Gelar yang penuh misteri.

Kemilau Revolusiजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें