Loyal or Betrayal-11

Start from the beginning
                                    

"Yaelah! Biasa jual murah sok jual mahal lo!" Claire mengatakan kalimat barusan karena ia semakin kesal dengan Zion.

Zion terkekeh mendengarnya lalu berbalik arah menjadi berjalan ke arah Claire.

-Loyal or Betrayal-

Claire menatap Zion yang duduk di sofa sedangkan makanan yang Zion beli berada di meja dan belum dikeluarkan dari tempatnya.

"Gue kan tamu, lo dong yang ambil piring, sendok, garpu, sama minum."

"Tamu?" beo Claire.

"Lo juga bakal makan makanan yang gue beli, 'kan? Aakh!" Zion meringis saat rambutnya ditarik sejenak dan menatap Claire yang sedang berjalan ke dapur. "Kenapa gue tertariknya sama cewek kayak dia sih." Zion mengusap-usap kepalanya.

"Ngomong apa lo tadi?" tanya Claire setelah kembali dari dapur dengan membawa apa yang mereka butuhkan, bukan hanya yang Zion butuhkan.

"Lo cantik." Zion tersenyum.

"Dih, norak." Claire menaruh barang-barang ia bawa di meja lalu menghidupkan televisi untuk memutar film karena ketika makan, Claire selalu menonton sesuatu.

"Besok minggu, Sabtu, lo bilang lo suka boxing, 'kan? Ayo boxing bareng, di apart gue." kata Zion dan mulai makan.

"Kenapa selalu di apartemen lo sih?"

"Di sini ada ring tinju? Ada samsak? Di apart gue lengkap, nggak sombong ya."

Claire diam untuk mempertimbangkannya, apakah Claire harus melakukannya bersama Zion? Claire yang duduk di sebelah Zion melirik laki-laki itu dan kembali mempertimbangkan tawaran Zion.

-Loyal or Betrayal-

"Nggak usah senyum-senyum lo." Claire menatap Zion yang tersenyum begitu melihat kehadirannya di apartemen laki-laki itu. Claire datang di pagi hari.

"Pintu terbuka dengan sangat lebar, silakan masuk." Zion membuka pintu apartemen selebar-lebarnya untuk Claire.

Claire mengikuti Zion menuju lantai atas dan ketika Zion membuka pintu ruang gym laki-laki itu, Claire merasa takjub karena alat-alat gym terlihat lengkap dan ruangan itu berukuran luas.

Claire menatap sarung tinju berwarna pink yang Zion berikan kepadanya, "serius lo pake sarung tinju warna pink?"

Zion menggeleng. "Ini punya lo, baru kemaren gue beli."

"Tapi gue nggak suka warna pink."

Zion diam sejenak. "Oh, wajar kan gue nggak tau? Lo nggak pernah bilang soal warna kesukaan lo."

"Lo nggak ada nanya."

"Ya udah, warna kesukaan lo apa?" tanya Zion.

"Rahasia." jawab Claire di mana zion tertawa mendengarnya bukan kesal.

"Jadi lo nggak mau pake ini? Ya gue ada sih sarung tinju yang lain, masih baru."

Claire mengambil sarung tinju berwarna pink itu dan memakainya, "khusus untuk hari ini gue masih punya hati untuk lo." kata Claire sambil memakai sarung tinju itu.

"Apa? Lo mau kasih hati lo ke gue?"

"Conge!" Claire masuk ke ring tinju dan memperhatikan samsak yang bertuliskan nama Zion, untuk posisi samsak tersebut berada di tengah ring.

"Gue pengen liat seberapa jagonya lo soal tinju-meninju." Zion masuk ke ring dengan sudah memakai sarung tinju. Belum sempat Zion berdiri dengan posisi yang benar, Claire sudah melayangkan tinjuan ke arahnya dan untung saja Zion dengan cepat menangkisnya.

"Woi, gue belum siap!" seru Zion karena Claire terus saja melayangkan tinjuan.

Claire diam dan menatap wajah Zion di mana di matanya ia melihat wajah Nolan di sana dan itu membuat Claire merasa semakin kesal. Claire kembali melayangkan tinjuan untuk menyalurkan rasa kesalnya pada Zion yang sedang terheran-heran.

"Lo punya dendam apa gimana sih sama gue? Woi, Claire!" Zion bergerak ke kanan ataupun kiri sambil menahan menangkis tangan Claire.

Ketika Claire ingin melayangkan tinjuannya lagi, Claire mengurungkan niat sambil memperhatikan wajah Zion. Claire menurunkan tangannya yang terangkat lalu bersuara, "lo suka sama gue?" tanya Claire dengan napas yang sedikit terengah-engah.

"Suka?"

Claire merasa malu di mana seharusnya ia tidak mengeluarkan pertanyaan seperti tadi. Claire benar-benar malu sekarang seolah dirinya begitu percaya diri dan yakin jika Zion menyukainya.

"Nggak usah dijawab." Claire balik badan seraya melepas sarung tinjunya.

"Gue serius waktu gue bilang lo itu tipe gue, inget, 'kan?"

Claire berhenti melakukan kegiatannya dan mengangkat kepalanya yang sedikit tertunduk tetapi tidak balik badan. Claire merasa ada yang aneh dengan perasaannya karena nada suara Zion terdengar serius, tidak seperti biasanya yang terkesan main-main dan meledek.

Claire balik badan menatap Zion yang sedang melepas sarung tinju laki-laki itu. "Nggak lucu kalo lo mau main-main sama gue."

Zion menatap Claire yang berjalan mendekatinya, "nggak lucu? Padahal tadi gue... Aakh!" Zion meringis memegangi perutnya yang ditunju oleh Claire.

Claire diam saja sambil memperhatikan Zion yang sedang meringis tanpa ada rasa khawatir, tetapi saat melihat Zion jatuh berlutut seraya memegang perut dan tidak kunjung berhenti meringis, Claire mulai khawatir.

"Lo apaan sih! Gue pelan ya pukulnya." Sebenarnya tidak, Claire memukul perut Zion dengan cukup kuat.
Zion tidak menjawab dan masih meringis di mana kini laki-laki itu sudah berbaring.

"Zion! Nggak lucu ih!" Claire mengguncang bahu Zion. "Zion!" Kekhawatiran Claire kian bertambah sekarang.

Zion berhenti meringis dan memejamkan mata lalu sedikit menjulurkan lidah ke bagian sudut bibir yang artinya tadi Zion hanya akting semata dan tentu saja Zion kembali mendapatkan pukulan dari Claire akibat aksinya tadi.

-Loyal or Betrayal-

Claire duduk di lantai ring tinju sedangkan Zion pergi mengambil minum. Claire teringat tentang ia yang menyukai Nolan lebih dulu, teringat juga dengan rasa sakit hati karena harus memendam perasaannya ketika melihat Nolan bersama gadis lain kala itu. Dan kini, Claire disukai oleh seseorang, Zion.

Menyukai dan disukai. Jujur saja Claire lebih memilih untuk disukai karena merasa ia adalah orang yang spesial. Tetapi, Claire sudah memiliki seorang kekasih, Claire tidak akan pernah melupakan status hubungannya dengan Nolan.

Claire terkejut ketika merasakan sentuhan di bagian lengannya dan ternyata Zion sudah kembali sambil membawa dua botol air mineral.

"Ngapain sih mikirin gue." Zion duduk di sebelah Claire ketika melihat Claire termenung.

"Dih, siapa yang mikirin lo? Ini kenapa segelnya udah lepas? Air mineral bekas ya?"

"Ya ampun, lo nggak denger suara krek tadi? Iya lah nggak denger, sibuk mikirin gue."

Claire memutar kedua bola matanya lalu meminum air mineral itu dan kembali memikirkan sesuatu. Apakah Claire harus mengatakan yang sebenarnya pada Zion? Mengatakan jika Claire sudah memiliki seorang kekasih?

Loyal or Betrayal

Qotd: apa Ai harus bilang ke Zion kalo Ai udah punya pacar?

Claire #2 : Loyal or Betrayal? [COMPLETED]Where stories live. Discover now