DUA

1 0 0
                                    

Sorry for typo.

Cape banget, pengen nyerah aja rasanya kalo nggak ke inget sama mereka.

SasaCute_

HAPPY READING

Seperti biasa nya setelah pulang sekolah ia harus berkerja di cafe menjadi mengantar makanan. Semua kebutuhan ekonomi nya ia mencari sendiri, Untung saja papah nya masih berbelas kasih untuk membayar biaya sekolahnya. Ia hanya mencari uang untuk kebutuhan seperti membeli perlengkapan sekolah dan uang jajan.

Papah nya adalah seorang CEO di sebuah perusahaan ternama di negeri ini. Sedangkan anak pertama papah nya sudah berkerja di perusahaan nya sendiri yang berada di Belgia.

Dan Anak keduanya yang tak lain kembaran nya sudah mempunyai beberapa cabang restoran. Dan ia? Ia masih menjadi pelayan cafe yang gajinya tidak seberapa.

Betapa menyedihkan nya dirinya ini, di benci satu keluarga hanya karena ia jelek. Padahal kembaran nya tampan tapi kenapa ia jelek? Ia pun tak tau. Hm mungkin ini sudah takdir dan biarlah semua ini mengalir semestinya.

Sudahlah jika ia berlarut larut dalam kesedihan ia akan menangis lagi, bisa di katakan kalau ia adalah gadis cengeng yang berusaha tegar menghadapi semua ini.

Untung saja masih ada kekasih nya yang masih mau menjadi sandaran nya ketika ia merasa dunia nya benar-benar hancur.

" Airell"

"Eh, iya. Kenapa?"

Nisa memutar bola matanya malas" kebiasaan lo itu ngelamun ya?"

Airell tersenyum tipis sudah sangat biasa ia dipergoki oleh temannya sedang melamun.

"Gue lagi mikirin tugas sekolah, susah banget soalnya"

Nisa teman kerja nya mengangguk sambil meminum air dengan gelas di tangannya.

"Lo kan pinter sabi lah soal sesulit apapun lo kerjain"

Airell mendegus " gue juga manusia bukan tuhan yang bisa segala nya."

Nisa tertawa pelan. " Yaya, eh btw lo bentar lagi pulang ya?"

Airell mengangguk" iya jam kerja gue bentar lagi abis, gue ke dalam dulu ya mau ganti baju"

Nisa mengangguk ia menatap punggung teman nya yang sudah hilang di telan pintu. Sebenarnya ia tau seberapa berat beban yang harus di tanggung Airell, ia tau Airell dari orang berada tapi alasan Airell berkerja ia belum tau.

" Nisa aku pulang dulu ya" pamit Airell lalu keluar dari cafe.

Berjalan sendirian di kegelapan adalah salah satu kesenangan bagi Airell. Airell sudah terbiasa oleh kegelapan malam yang selalu mengekang nya.

Ia dipaksa untuk menjadi gadis kuat sendari kecil, dan itu ada guna nya. Ia bisa melewati hal yang menyakit kan ini selama delapan belas tahun. Ternyata ia sekuat itu menahan semua beban ini haha.

" Mang bukain gerbang nya, ini Airell" Teriak Airell dari depan gerbang.

"Eh neng Airell baru pulang," mang Udin membuka gerbang besar rumah nya dengan gerakan cepat.

PENENTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang