Malam ini,
kau memaksa untuk bertemu
Kuladeni, tetapi hanya lewat jendela kamarku
Sangat lucu,
tentu saja karenamuSetiap obrolan yang terbuang begitu saja
Setiap cerita aneh dan tak penting yang kau sampaikan terasa sangat bermakna
Bisikan lagu akustik penuh irama,
kau nyanyikan sebagai penutup cengkramaKau yang memaksa,
tetapi membunuhku si susah melupa
Aku tahu kau melakukannya dengan sengaja
Sengaja meninggalkanku dengan memori pertemuan jendelaLayaknya cinderella dengan sepatu kaca,
kau pamit dan merapikan kemeja
Setiap langkah kepergianmu,
mengapa harus berdampingan dengan senyuman itu?Setelah semua skenario itu,
yang kudengar hanyalah teriakan terakhirmu,
"kutemui kau besok, Zalinaku"Senin, 19 Juli 2021
YOU ARE READING
Digit Rasa
אקראיHanya sekedar coretan; coretan rasa dan keluhan yang terpikirkan, tidak segalanya tentang keadaan, perasaan, bisa saja hanya sebatas khayalan