"Enggak, kamu ga boleh pergi." Cegahnya.

"Ngapain lo nahan-nahan gua? Bukannya lo seneng, bukannya mereka seneng kalau gua pergi?"

Orang itu menggelengkan kepalanya dengan derai airmata. "Kamu salah Al, mereka-"

"Salah? LO BILANG SALAH? JELAS-JELAS MEREKA NGUSIR GUA, ITU LO BILANG SALAH?!"

"Al, dengerin aku. Mereka ga beneran marah sama kamu, nanti juga kembali lagi,"

Al namanya, terkekeh sinis mendengarnya. Airmatanya masih bergenang dipelupuk matanya, sekali kedip air itu akan turun.

"Gua pergi." Pamitnya berlari.

"AL!" Al menoleh kebelakang, orang itu ternyata mengejarnya. Ia semakin berlari cepat.

Dipanggilnya Al berulang kali, sampai ia tak sadar ia berada ditengah jalan.

"AL AWAS!"

BRAKK

"Aaarrrgghhh. Hah.. hah.. hah..." Luna bangun dengan nafas tersenggal-senggal. Mata memerah, bahu yang gemetar dan keringat dipelipisnya.

"Lo kenapa?" tanya Claudia panik.

"Ini minum dulu." Diberikannya minum yang langsung disambut Luna menenggakkan dengan sekali tenggakan.

"Lo okey?" tanya Jessika sembari mengusap keringat dipelipis Luna.

Luna yang masih shock terdiam beberapa saat. "Gua gapapa."

"Lo mimpi apa sih, sampe keringetan begini?" tanya Claudia.

Luna enggan menjawab. "Gua mau ketoilet, lo berdua duluan aja." Pamitnya setelah itu berlalu menunu toilet.

Sesampainya ditoilet, ia menutup pintu rapat dengan nafas tersenggal-senggal sehabis berlari.

Membasuh wajahnya dengan air. "Ilang, ilang, ilang." gumamnya.

"Kenapa lo datang?" monolognya menatap cermin didepannya.

"KENAPA?!"

***

"Lah, napa lo diem aja?"

Yang ditanya menggelengkan kepalanya.

"Galau dia."

"Si Dion mah kaga jelas, kek sunade." celetuk Rian.

"Sunade?"

"Iya, yang berubah-berubah sifatnya. Dari dingin ke anget, terus anget ke dingin."

Rey diam sekejab. "ITU TSUNDERE MALIH!"

"Wet, jangan berantem KAKA."

"Gua selepet ubun-ubun lo nyaho lo." Kesal Reyhan.

"Rian lo ladenin." sahut Devan yang sedari tadi anteng bersandar didinding dengan kaki naik keatas kursi.

"Benaran dah, lo kenapa si Ion diem aja?" Rian penasaran.

"Ck, kepo lo." sahut Dion.

PEMILIK HATIWhere stories live. Discover now