~♥~Lulus

36.2K 1.3K 5
                                    

1

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

1

2

3

"LULUS!" 

Semua siswa melempar topinya ke atas sambil bersorak kata 'Lulus', setelah itu, mereka saling mencoret-coret baju satu sama lain. Seorang gadis dengan rambut yang terurai berwarna sedikit kecokelatan berlari keluar kerumunan, bajunya terlihat sudah banyak coretan.

Ia berlari ke arah tempat parkir sepeda setelah sampai ia langsung menaiki salah satu sepeda yang ada di sana lalu mengayuhnya keluar sekolah. Gadis itu terus mengayuh sepeda tersebut, dengan senyuman terukir di wajahnya.

Ia menghentikan sepedanya di depan rumah yang terlihat tidak terlalu besar dan tidak juga terlalu kecil. Setelah memakirkan sepedanya sembarangan ia berlari masuk ke dalam rumah. 

"Mah!" teriaknya. 

Gadis itu menghampiri wanita paruh baya yang terbaring di atas kasur. "Mah," panggilnya dengan lembut.

Wanita paruh baya itu mulai membuka matanya. "Kia, sudah pulang?" tanyanya.

Gadis yang bernama Kia itu mengangguk menjawab pertanyaan ibunya. "Kia lulus Mah," kata Kia.

"Syukurlah," ucap ibunya seraya mengelus kepala Kia.

Kia atau Kiara Syafitri adalah gadis berumur sembilan belas taun yang baru saja lulus SMA, Kia tinggal hanya bersama ibunya. Ayahnya entah ke mana Kia juga tidak tahu, sejak kecil ibunya selalu bilang kalau ayahnya pergi jauh tanpa memberi alasan yang pasti hingga sampai saat ini Kia tidak tahu keberadaan ayahnya.

Akhir-akhir ini ibunya sering sakit-sakitan, Kia teringin sekali membawa ibunya ke rumah sakit, tetapi ibunya selalu menolak dengan alasan tidak ada biaya. Kia juga tidak bisa membantah, karena memang itu benar terlebih ibunya yang tidak bekerja karena sakit.

"Mamah sudah makan?" tanya Kia.

"Belum," jawab ibunya.

"Yasudah Kia cari makanan dulu ya." 

Setelah mengatakannya Kia berjalan menuju kamar untuk mengganti seragamnya. Kia berjalan keluar rumah setelah selesai berganti pakaian, ia menaiki sepeda lalu mengayuhnya menuju warung makan.

Kia tinggal di pedesaan yang tidak terlalu terpencil, walaupun begitu tetap saja ia harus berjalan sedikit jauh untuk sampai di warung makan. Kia menggayuh sepeda dengan pemandangan sawah di kiri dan kanannya, angin yang begitu sejuk membuat rambut Kia beterbangan ke sana kemari. 

Akhirnya Kia sampai di warung makan, setelah memakirkan sepedanya ia masuk ke dalam warung. "Bi," panggil Kia.

"Ehh, Kia mau beli apa?" 

"Kek biasa, nasi bungkus dua," kata Kia seraya tersenyum.

"Oke siap," ucap Bi warung lalu membuat pesanan yang sering dipesan Kia. "Eh iya, si Ibu gimana kabarnya?" sambungnya.

"Ya gitu, masih sama nggak ada perubahan," jawab Kia dengan raut wajah sedih. "Kia tuh pengen banget bawa Mamah ke rumah sakit, tapi uang nggak mendukung," tambahnya.

"Sabar aja dulu, nanti kalo Kia udah kerja terus punya uang bisa tuh bawa si Mamah ke rumah sakit. Kalo Ibi punya uang banyak mah udah pasti dibantu."

"Hehe, iya kan Kia udah lulus, bisa langsung kerja."

"Iyaa kayak anaknya Bu Ima tuh, tahun lalu baru lulus SMA langsung kerja di kota. Penghasilannya lumayan banyak loh."

"Oh ya, kerja apa Bi?" 

"Kalo itu Bibi juga nggak tau," ucap Bi warung sambil memberikan pesanan Kia yang sudah jadi.

"Yasudah atuh, Kia pulang dulu Bi." setelah berpamitan dan membayar pesanannya Kia kembali pulang dengan sepedanya.

Selama perjalanan pulang Kia melamun memikirkan perkataan Bi warung tentang anaknya Bu Ima yang bekerja di kota.

"Apa aku juga kerja di kota ya, kek anaknya Bu Ima," batin Kia. 

"Kia!" panggil seseorang.

Kia langsung tersadar dari lamunannya seraya menghentikan sepedanya kala mendengar suara yang tak asing di telinganya. Kia menengok ke arah orang yang memanggilnya, ternyata orang itu adalah sahabatnya dari kecil. 

"Ami," panggil Kia.

Gadis yang bernama Ami itu berjalan menuju Kia. "Kia ai kamu teh ke mana tadi pas di sekolah? langsung pulang aja!" omel Ami.

"Hehe, maaf atuh, aku saking senengnya langsung lari ke rumah kasih tau Mamah." 

"Ah yasudah atuh, hayu aku ikut ke rumah kamu," kata Ami sembari menaiki sepeda Kia di belakang.

Kia mengayuh kembali sepedanya setelah Ami duduk di belakang. "Eh Kia, aku ada gosip baru loh," ucap Ami.

"Gosip apa?" 

"Jadi gini…."

Yaah, mereka pun menempuh perjalanan menuju rumah Kia dengan gosip yang entah apa itu. Ami memang sering main ke rumah Kia. Bahkan, hampir setiap hari entah apa yang selalu mereka lakukan di rumah itu. Mungkin bergosip, entahlah.

♥♥♥♥♥
















Jangan lupa dukung Author dengan cara follow akun ini dan bagikan ceritanya ke teman-teman kalian😉.

Atau kalian juga bisa follow akun
Ig: @sheninur202
Tiktok: @shen_wp05

Don't forget to support.
Thanks for reading.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Where stories live. Discover now