Lesya menceritakan semuanya tanpa terkecuali.

Dari kejadian sebelum dia tinggal ditubuh ini hingga kejadian yang membuat dirinya masuk kerumah sakit.

Lesya cukup merasa senang karna mendapat segala ingatan gadis ini sebelumnya.

Rahang pria berumur setengah abad itu mengeras mendengar penuturannya.

Hati Lesya bersorak riang melihatnya.

"Kesengsaraan menantimu wahai suami jahanam hahaha." Teriaknya dan tertawa jahat dalam hati.

Lesya menyelesaikan ceritanya.
"Apa yang kamu inginkan untuk menebus semuannya? Saya akan memberikannya." Tanya pria itu dengan suara seperti meredam emosi.

"Lesya tidak mau harta yah, Lesya ingin segera berpisah dengan Alfaro. Surat pisahnya biar orang-orang Lesya yang mengurus."

"Baiklah jika kamu hanya ingin pisah dengan dia. Biar nanti Alfaro jadi urusan ayah."

"Iya yah, yaudah Lesya mau pulang dulu ini udah mulai sore."

"Kamu tinggal dimana?" Tanya Gara karna tidak mungkin bahwa Lesya akan pulang kerumah Alfaro.

"Lesya tinggal dirumah temen yah."

"Kamu tinggal disini aja sama ayah ibu." Tawar Gara.

"Gak usah yah gapapa ko." Tolak Lesya.

"Oh iya rumah yang ayah beri untuk hadiah pernikahan kamu dan Alfaro bisa di jual dan hasilnya dibagi dua. Kalau untuk Alfaro aja kayaknya keenakan dia nantinya dan untuk urusan menjualnya biar ayah yang bantu nanti uangnya ayah kirim ke kamu." Ujar Gara.

"Iya untuk itu Lesya terserah ayah aja gimana jadinya, yaudah Lesya pamit pulang dulu yah. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Lesya menyalami tangan Gara lalu pergi untuk pulang ke mansion.

Setelah melihat punggung Lesya yang mulai menghilang dari pandangannya Gara mengambil ponsel di saku celana.

Pria itu menghubungi orang kepercayaan.

"Halo"

......

"Sekarang juga kamu urus perpecatan Alfaro dari kantor cabang."

......

"Kamu gak perlu tau ini urusan saya!" Tekannya pada orang disebrang telepon.

......

"Oke saya tunggu kabarnya."

......

"Oh iya carikan saya orang yang ingin membeli rumah, jika sudah ketemu antar orang itu untuk bertemu dengan saya."

......

"Hm."

Gara mematikan sambungan teleponnya.

Ini adalah hukuman untuk Alfaro. Sebelum pernikahan itu terjadi anaknya pun sudah tau apa saja akibat jika dia melanggar aturan dan membuatnya kecewa.

Dia pikir setelah menikah Alfaro telah berubah dan hidup baik dengan istrinya hingga membuat Gara tidak mengawasi kehidupannya, tapi sayang pikirannya salah. Rupanya anak itu telah berbuat di luar batas.

Garapun tak segan untuk melengserkan Alfaro dari jabatannya.

Lagipula anaknya tidak hanya di brengsek itu. Alfaro memiliki seorang adik laki-laki yang masih bersekolah diluar negeri ikut dengan omanya.

Alfaro tidak sepenting itu untuk perusahaan hingga membuatnya berpikir saat ingin memecatnya.

Dibawah naungan Alfaro, salah satu perusahaan cabang malah mengalami penurunan karna pria itu selalu mengambil uang perusahaan untuk kehidupan pribadinya.

Gara tak terlalu memikirkan itu sebelumnya, tapi setelah tau bahwa uang itu diambil untuk bersenang-senang dengan wanita simpanannya Gara tak akan tinggal diam lagi.

Alfaro telah mempermalukan harga dirinya didepan anak dari seorang yang pernah menyelamatkan nyawanya.

Alfaro pasti akan menyesal dengan semua ini.

-
-
-
-
-

Bersambung...

Beda Raga [End]Where stories live. Discover now