s e m b i l a n

2.6K 232 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA, BIAR AUTHORNYA CEPET UPDATE. KOMEN BIAR RAME👌


****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

"Kita mau kemana? Tumben banget kamu ngajakin aku keluar," Lana menatap Mark menanti cowok itu menjawab pertanyaan. 

"Kamu lupa? Temen kamu kan pernah minta pj ke kamu, dan tadi pagi aku ngajakin mereka buat ke caffe. Aku juga bawa sahabat aku, kita makan bareng disana. Kebetulan sekarang tanggal merah." jelas Mark mengelus puncak kepala Lana sekilas.

"Oh... " Lana mengangguk paham.

Mark melirik sekilas pada Lana, lalu pandangannya jatuh kepada leher Lana yang tidak ada bekasnya.

"Hasil karya aku semalam kok gak ada?"  Jari telunjuk Mark menyentuh leher Lana.

Lana mendengkus, mengingat dia tadi melakukan segala cara agar jejak gigitan Mark di lehernya hilang. Atau setidaknya tertutupi.

"Aku tutupi pake foundation. Untung aja berhasil, kamu sih gigit-gigit segala!"

"Khilaf, sayang."

"Khilaf sih khilaf tapi kan sakit." gerutu Lana.

"Yok turun," Mark mengulurkan tangan kanannya setelah membuka pintu penumpang.

"Aku lagi kesal sama kamu Mark, minggir!! "  Lana mendorong tubuh Mark sampai laki-laki itu bergeser satu langkah.

Lana berjalan lebih dulu meninggalkan Mark yang sedang menahan tawa melihat tingkahnya.

***

"Lana, makan yang bener." peringat Mark saat Lana mengaduk-aduk makanannya.

"Iya iya."

Mark menggelengkan kepala dan mengusap rambut Lana sebelum mengalihkan fokusnya ke teman mereka yang sedang serius dengan makanannya.

"Kalian makan sampe kenyang, gue yang bayar."

"Dengan senang hati Kak Ketos," balas Letta mengedipkan sebelah matanya kearah Lana yang langsung membuang muka.

"Sering-sering aja gini ya Kak," cengir Karina tanpa rasa sungkan sedikit pun. Begitupun dengan Mark yang mengangguk sebagai respon.

"Oh ya kalian udah kenal mereka berdua belum? " tanya Mark sambil menunjuk kedua sahabatnya.

"Tau dong, kan udah tau di sekolah. Kalo yang rada bule itu Kak Jeff, yang satunya lagi gak tau." sahut Letta yang memang beberapa kali bertemu Jeff.

"Dan yang satu ini Daniel. Sahabat gue sama Jeff, wajar kalian gak pernah liat, dia gak ikut keorganisasian. Tapi dia cukup terkenal di angkatan kita bertiga." terang Mark. Dua gadis itupun mengangguk paham.

"Kenalin gue Jeff," Jeff mengulurkan tangannya, yang tentu dibalas oleh Letta, lalu ke Karina.

"Gue Daniel." singkat Daniel tanpa berniat berjabat tangan.

"Harap maklum, dia udah ada pawangnya." ucap Jeff berbicara kepada Letta dan Karina.

"Aura yang udah punya pawang emang beda." Letta menyenggol lengan Lana yang duduk disebelahnya. "Bukan begitu Lana? "

"Gak asik lo, Lan. Tapi makasih ya Kak udah traktir kita-kita." 

Mark bergumam. Mereka berempat lanjut mengobrol, tentunya Daniel yang sering diem.

Dan Mark mengalihkan tatapanya kearah Lana yang duduk di sebelah kirinya, posisi Lana ditengah-tengah  Mark dan Letta.

Mengelus pipi Lana yang sedari tadi diam saja.

"Kamu kenapa, hem? "  tanya Mark lembut.

"Aku lagi males ngomong sama kamu, kamu diem deh."

Mark menghembuskan nafas, setelah itu meraih dagu Lana untuk menghadapnya.

"Masih kesal soal ini? " tunjuk Mark ke leher Lana.

"Tadinya iya, tapi sekarang udah enggak."

"Terus kamu kesal karena apa?" tanya Mark sabar.

"Kamu gak ngomong sama aku, malah serius sendiri aku di cuekin."  Lana mengerucutkan bibirnya.

Karena gemas Mark mengecup kilat bibir Lana.

"Banyak orang ih," Lana memukul lengan Mark karena seenaknya mencium dia di tempat ramai seperti ini. Untung saja para sahabat mereka sedang serius mengobrol.

"Ini aku udah ngomong sama kamu, gak usah cemberut lagi, oke? " 

"Sini aku suapin." Mark mengambil piring makanan Lana, lalu menyuapi Lana yang membuat Lana tersenyum senang.

"Kamu lagi red days, ya? "  dengan wajah memerah Lana mengangguk.

"Pantes aja," gumam Mark yang masih di dengar Lana. Lana melotot kearah Mark.

"Pantes aja? Kam—" Mark memotong ucapan Lana dengan mengecup bibir Lana.

"Nanti habis dari sini beli es cream, kamu mau?"

Lana langsung mengangguk dengan cepat.

"Giliran es cream aja cepet."

"Mark!!! "

"Becada sayang." balas Mark mengusap sudut bibir Lana yang terdapat noda makanan.

"Yang udah pacaran dunia berasa milik berdua."  celetuk Jeff yang langsung menggundang gelak tawa dan ada juga yang mencemoohnya.



***


𝐏𝐎𝐒𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄 | 𝐌𝐚𝐫𝐤 𝐋𝐞𝐞Where stories live. Discover now