07. Arvan VS Bima

36 9 1
                                    

BRAK!

Suara keras dari meja Jivan yang baru saja digebrak oleh tangan Shena

"Berisik Shena tolil!" Kesal Pelangi. "Sstt, gue mau introgasi Nona Jivandra." Balas Shena sambil menutup mulut Pelangi

Jivan yang mendengar namanya, meletakkan pulpen nya dan menatap Shena yang berdiri di depan nya

"Apa?"

"Lo sama Arvan jadian ya?" Tanya Shena yang langsung to the point. "Amin." Jawab Jivan

"Gue serius Jivan bege."

"Iya gue juga serius kok Amin-nya. Biar gue beneran bisa jadian sama Arvan." Balas Jivan lagi

"Jadi, jawaban nya engga." Sahut Pelangi. "Hmm terus kenapa lo bisa jalan sama Arvan?" Tanya Shena lagi

"Oh semalem Arvan minta gue bantu dia belajar buat ujian minggu depan." Jawab Jivan seadanya

"EH ITU KEMAJUAN GAK SIH?!", Heboh Jivan tiba-tiba sambil memukul mukul lengan Pelangi

"Aduh! Sakit Jivan onta!" Kesal Pelangi sambil mengusap usap lengan nya

"Hmm, bisa dibilang kemajuan lah ya. Tapi kok si Arvan malah minta tolong sama lo sih? Dia kan pinter." Ujar Shena

"Mungkin Arvan naksir sama gue." Jawab Jivan dengan percaya diri. "Dih! Mimpi lo!" Sewot Pelangi

"Udah ah, kantin ayo. Laper nih gue." Ajak Jivan sambil menarik tangan Pelangi dan Shena

Pelangi dan Shena berjalan ke kantin sambil bergurau, hingga jalan mereka dihadang oleh sekelompok adik kelas

Salah satu adik kelas yang tak lain adalah Visha, langsung mendorong Jivan dengan kedua tangan nya

"Heh! Maksud postingan ig lo apaan?" Tanya Visha dengan mata tajam nya

"Eh! Santai dong! Gak usah dorong dorong juga!" Sahut Pelangi. "Diem lo! Gak usah ikut campur!" Balas Visha

"Oh postingan itu? Gak ada maksud apa-apa sih, emang kenapa?" Tanya Jivan santai. "Lo sengaja nge-post gini supaya nunjukin kalo lo sama Arvan jalan bareng kemaren?" Tanya Visha lagi

"Engga juga sih. Cuman buat seneng seneng aja. Tapi kalo lo merasa itu sindiran buat lo, berarti otak lo cetek." Jawab Jivan masih dengan nada tenang nya

"Well, setidaknya gue gak over-confident kayak lo. Lo kira, Arvan mau sama cewek kayak lo?" Balas Visha sambil terkekeh sinis

Jivan menggigit bibirnya geram, ingin rasanya ia menampar Visha saat ini. Tapi jika dia bermain fisik, justru dia yang akan masuk ke dalam perangkap Visha

"Ya jelas lah gue percaya diri. Kalo dibandingin sama lo, gue emang lebih pantes. Gue lebih cantik, dan lebih pinter dari lo. Buktinya, gue udah jalan sama Arvan. Kalo lo? Boro boro jalan bareng, lo baru nyamperin dia aja udah langsung diusir." Kata Jivan sambil tersenyum percaya diri

"Tapi gue lebih populer dari lo. Cowok populer, hanya pantes bersanding sama cewek populer."

"Eits, lo lupa. Lo populer cuman karna lo adeknya si Angkasa. Kalo seandainya si Angkasa bukan anggota inti DELVAROS, lo bisa pamerin apa?" Sahut Shena

Visha terdiam dengan wajah kesal dan tangan yang terkepal. Niat ingin menjebak Jivan agar Jivan emosi, sekarang malah dia yang emosi sendiri

"Jangan kira lo lebih baik dari gue, anak pungut." Bisik Jivan

Visha membelalakkan matanya, dan sudah siap melayangkan tamparan di pipi Jivan

Grep!

GARVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang