Tak!Jivan terantuk pada pintu kamarnya saat ia membaca buku. Ia mengusap usap kepala nya sambil menyengir
Jivan memegang pintu knop pintu kamarnya sambil menarik nafas. Kali ini ia harus bisa 'berbaur' dengan keluarga kandung nya
Jivan pun membuka pintu dan berjalan menuju ruang makan keluarga dengan senyuman nya
"Pagi Pah, Mah, Sa." Sapa Jivan dengan senyun manis. 3 orang yang disapa itu hanya sibuk dengan diri mereka masing-masing tanpa ada niat membalas sapaan Jivan
Jivan hanya tersenyum getir, lalu mengambil duduk di depan Grace sang ibu
"Selamat pagi semua, kecuali si debu." Sapa saudara tiri Jivan, Visha
Visha merupakan anak panti asuhan yang diadopsi oleh keluarga Setiawan untuk menggantikan Jivan yang dulu sempat hilang
"Pagi, Visha." Jawab 3 orang di meja makan. Jivan tersenyum getir melihat bagaimana sifat keluarga kandung nya itu
Di sini Jivan lah yang anak kandung, tapi kenapa Visha yang lebih disayang? Sedangkan Jivan hanya dianggap seperti orang asing
Ia mengingat bagaimana ia bertemu keluarga Setiawan pertama kali
Flashback on
Jivan yang baru saja meniup lilin angka 15 tahun miliknya tersenyum manis saat ibu panti datang menghampiri nya
"Selamat ulang tahun ya nak." Ucap ibu panti sambil mengelus rambut Jivan
"Makasih banyak bu." Balas Jivan dengan senyum manisnya. Seharian ini Jivan tidak berhenti tersenyum
"Sebagai hadiah, ibu punya sesuatu untuk Jivan." Kata ibu panti. "Oh ya? Apa itu bu?" Tanya Jivan dengan semangat nya
"Nanti sore, ibu mau anterin Jivan ke rumah keluarga kandung Jivan."
"Beneran bu? Berarti Jivan udah bisa ketemu sama keluarga kandung Jivan lagi dong bu?"
Jivan benar-benar senang. Setalah menunggu lama, akhirnya keluarga kandungnya berhasil menemukan nya
"Tapi, Jivan gak tinggal sama ibu dan adik adik lagi dong." Ucap Jivan yang tiba-tiba menjadi lesu
"Gak apa apa dong, nak. Kan Jivan masih bisa dateng buat main main doang. Tiap hari juga boleh." Kata ibu panti yang berhasil membuat Jivan tersenyum lebar
Hari pun semakin sore. Jivan yang duduk sambil memegang tas nya tersenyum kecil
Ia tidak menyangka di ulang tahunnya yang ke 15 ini, ia akan pergi dari panti asuhan ini
Tempat dimana Jivan tumbuh, sekaligus menjadi rumah untuk Jivan
"Kak Jivan.." Panggil seorang anak perempuan menarik narik baju Jivan
Jivan pun menoleh ke bawah dan jongkok agar tingginya dengan anak itu sama
"Kenapa Kelly?"
"Kata ibu, kak Jivan mau pergi ya?" Tanya anak bernama Kelly sambil memasang wajah sedihnya
"Hehehe, iya dek. Kakak udah ketemu keluarga kakak, jadi kakak gak bisa tinggal sama kalian lagi." Jawab Jivan
"Jangan pergi kak. Entar siapa yang hibur Kelly dan teman teman?" Akhirnya, tangis Kelly pun pecah
"Eh eh jangan nangis. Kan kakak masih bisa dateng kesini buat ketemu Kelly." Ujar Jivan, lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
GARVANDRA
Teen FictionJivandra Setiawan adalah gadis remaja yang bersembunyi di balik topeng senyuman nya Hari dimana ia bertemu keluarga kandungnya, merupakan hari ulang tahun sekaligus hari terburuk dalam hidup Jivan Dibenci oleh keluarga kandungnya bukanlah hal yang d...