22. Maaf dan hilang

143 33 1
                                    

"Alana

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Alana.."

Renan mengetuk pelan pintu kamar Alana. Gadis itu kenal betul suara siapa itu dan buru-buru membuka pintunya. Terlihat Renan dengan senyum kecilnya, ia menenteng sesuatu di tangannya.

"Ke ruang tengah yuk," ajaknya kepada Alana

Alana pun mengikuti langkah Renan menuju ruang tengah rumahnya. Renan meletakkan es rasa matcha itu di atas meja dan membuka bungkusnya.

 Renan meletakkan es rasa matcha itu di atas meja dan membuka bungkusnya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Punya siapa?" tanya Alana

"Punya kamu lah," jawabnya sembari memberikan kepada Alana

Alana menyambut dengan senyum kecil, "Makasih yah"

Renan memperhatikan gadis di sampingnya, ia masih sama seperti kemarin. Alana lalu meminum es nya sedikit dan menaruhnya di atas meja lagi. Kini ia termenung memikirkan apa ia keterlaluan kepada kakaknya tadi?

"Kamu sama bang Dipta berantem?" tanya Renan yang melihat Alana termenung

Alana menoleh ke arah lelaki itu dan menggeleng, "Aku yang salah..," ujarnya dengan mata berkaca-kaca

"Jangan nangis," Renan mendekat tetapi Alana buru-buru membuang pandangannya ke sembarang arah

"Nanti minta maaf ya?" kata Renan dengan nada lembutnya

"Iya"

Wajah Alana kini terlihat sedih lagi. Ia khawatir bagaimana jika Dipta tak mau memaafkannya. Renan kini mengacak-acak rambutnya, apakah Renan tidak tau setiap ia melakukan itu bukan cuma rambut Alana yang berantakan? tapi hatinya juga.

-

Dipta baru saja pulang dari bertemu dengan Senjani, tetapi Senjani ternyata membawa lelaki lain bersama nya tadi. Dipta patah hati untuk yang kesekian kalinya. Ia melangkah masuk ke dalam rumah dan seorang gadis langsung menubruk badannya.

Dipta terkejut lalu tersenyum, ia sudah tahu pasti siapa yang memeluknya. Dapat dilihat Dipta wajah gadis itu terlihat sedih. Ia lalu membalas pelukan itu dan mengelus rambut hitam Alana dengan lembut.

Struggle, Love, and Bipolar [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora