MB-W(?). 03..

6.9K 569 16
                                    

Mulai dari sini Mola akan di ganti dengan Fia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mulai dari sini Mola akan di ganti dengan Fia

Balita bertubuh gembil itu berjalan tertatih-tatih melewati ruang TV. Kaki kecilnya berusaha menaiki dua undakan anak tangga yang kan mengantarkannya ke pintu utama rumah. Setelah acara sarapannya Fia bertekad untuk kabur dari rumah ini, namun sebelum itu ia harus menjelajahi rumah besar ini terlebih dahulu, agar bisa menentukan strategi pelarian dirinya. Meskipun raganya masih balita berusia 2 Tahun, tapi jiwanya adalah seorang gadis remaja berusia 17 Tahun. Fia yakin ia bisa berhasil melarikan diri, dan mencari kedua orang tua 'aslinya'.

Setelah sampai di depan pintu utama yang menjulang tinggi di hadapannya, Fia berjalan mendekat kearah gagang pintu. Kedua kakinya berjinjit, tangan kanan nya ia angkat sedangkan telapak tangannya bergerak-gerak berusaha menggapai gagang pintu yang sayang nya masih lebih tinggi.

Ash! Sial kenapa tubuh ini pendek sekali Batinnya menggerutu. Fia menoleh ke kiri dan ke kanan, berusaha mencari sesuatu yang mungkin bisa ia gunakan sebagai pijakan. Tak berhasil menemukan apapun Fia mendesal kesal. Ia berlalu meninggalkan pintu utama dan kembali lagi kearah ruang Tv lalu mengelilingi ruang Tv, menaiki sofa, lalu turun untuk berkeliling lagi, berjalan kearah dekat jendela mencoba memasukan kepalanya ke sela-sela tralis besi di jendela itu. Namun jelas saja usahanya sia-sia. Dan di tengah rasa kesalnya Fia memutuskan kembali keruang Tv, merangkak naik ke atas sofa, duduk sambil memeluk kaki dan meletakan agunya di atas lutut.

(Gambar hanya sebagai ilustrasi)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Gambar hanya sebagai ilustrasi)

Maniknya menatap malas kearah Kakak laki-laki nya yang sedang asik menyusun lego. Sesekali bocah lelaki itu segaja menjahili bocah lelaki lain yang lebih tua darinya, tanpa rasa bersalah iya melemparkan sebongkah lego kearah piramida dari gelas plastik yang Kakaknya susun sepenuh hati.

Srak....

Gelas-gelas plastik itu berserakan di lantai. Bocah lelaki yang lebih tua itu mengeram kesal, ia menatap tajam kearah adik lelakinya. "EZZA!!!" Teriaknya. Sementara Ezza tertawa puas, melihat kemurkaan Kakaknya Ezza bukan nya takut namun ia malah semakin meledek, Ezza menggoyang-goyangkan bokongnya, menjulurkan lidahnya "wleee... Kak Evan kalah. Lego Ezza dah jadi." Ucapnya sambil terus menggoyangkan bokongnya.

Menjadi Bayi - Why (?) HIATUSWhere stories live. Discover now