28

104K 11.9K 767
                                    

VOTE DAN KOMEN SEBANYAK MUNGKIN
VOTE!! OKEEE😌👍
.
.
.
Enjoy and happy reading guys 💕

“maa” tegur Hardin.

“mama kanapa sih? Perasaan Cuma nanya. Atau jangan-jangan kamu suka beneran sama Seina” goda Maya

“please deh ma” Hardin merasa malu sekarang

“ma. Jangan gitu dong. Liat tuh muka anaknya udah kayak kepiting rebus” cerocos Bondang. Hardin sudah capek dengan orang tuanya.

“iyya pi. Siapa tau kan bunda mau. Alhamdulillah sih kalau bunda mau jadi papi gak dunes-dunes amat” timpal Smith.

“dunes?” beo Hardin.

“huum, duda ngenes” jawab Smith sambil cengiran.

Jangan tanyakan bagaimana orang-orang yang ada didalam ruangan Seina. Mereka semua berusaha menahan tawanya agak tidak meledak. Hardin sendiri hanya bisa menghembuskan nafasnya dalam-dalam. Untung yang mengatakan hal itu adalah anaknya sendiri. jika orang lain, mungkin sudah dibuatnya capcay.

Mereka beranjak satu per satu untuk pulang setelah mengunjungi Seina. Sekarang tinggallah Seina dan Hardin saja. Smith? Smith diboyong oleh opa dan omanya pulang.

“kamu udah mau tidur?” tanya Hardin melihat Seina berusaha untuk memperbaiki tidurnya.

“eng- belum kok pak? Kenapa?” ucap Seina. Hardin menggeleng.

“emm soal yang tadi mama saya. Saya minta maaf. Saya tau kalau ucapan mama buat kamu tidak nyaman” ucap Hardin.

“gak papa kok pak. Selow aja. Kalau beneran mau saya juga mau pak” ucap Seina sambil tersenyum.

“hah”

Seina terbahak-bahak melihat respon Hardin yang menurutnya sangat lucu. Bahkan ia tidak sengaja menggerakkan bahunya yang sakit.

“akhh” rintih Seina

‘mampus’ batin Hardin

“nahkan sakit. Makanya jangan banyak gerak.” ucap Hardin dengan memperlihatkan raut wajah khawatir. ck. Muka dua si Hardin mah

“abisnya bapaknya lucu bet responnya”

“udah diem. Gak usah banyak tingkah. Liatkan, dikit doang geraknya langsung sakit”

“iyya-iyya pak. Saya Cuma bercanda. Kalau beneran mah mana mungkin bapak mau sama saya” ucap Seina.

“siapa bilang saya gak mau” ceplos Hardin.

‘mulut kampret’

Seina sudah melongo mendengar ucapan Hardin. Seina tidak salah dengerkan.

“apa pak?”

“ah? Emm.... itu. Udah kamu istirahat aja. Gak usah banyak bicara” Hardin benar-benar salah tingkah. Salah sendiri punya mulut yang suka ceplas-ceplos. “saya keluar sebentar” sambungnya dan langsung keluar dari ruangan Seina.

Hardin berjalan menuju ruangan Raka. Ia Harus menemui sohibnya itu.

“rak”

“....”

“rak”

“....”

“Raka!? Budek lo?”

“gue kira lo panggil rak depan gue” jawab Raka menunjuk rak obat yang ada didepannya. Sabar, tarik nafas, tahan, gak usah buang, mubazir. Canda.

YOUNG BABYSITTER (END) Where stories live. Discover now