13 | 12 Juli 1999 (EXTRA PART)

35.8K 8.2K 593
                                    

Notes : baca ulang part Banu, karena ada tambahan cerita disana.
—LOSE—











Indonesia, 12 Juli 1999










Sudah 3 Minggu belalu, insiden jatuhnya Pesawat Air 1125 belum usai diperdebatkan. Kali ini kericuhan terjadi akibat, ketidak terimaan keluarga korban insiden Pesawat Air 1125— Sebab mayat korban masih belum ditemukan, tetapi pencarian sudah dihentikan.

Kericuhan ini disuarakan langsung oleh masyarakat dari berbagai daerah. Meminta para mentri kelautan dan kru pesawat untuk kembali turun ke laut dan mencari mayat korban yang masih belum ditemukan.

KSAL Regar Sugiono, kembali berpidato di depan Monas. Sebagai bentuk penjelasan, mengapa pencarian terpaksa dihentikan.

Itu karena alat - alat di-zaman sekarang, tidak sebagus yang di bayangkan. Pihak kepolisian dan TNI Angkatan laut, sudah berusaha keras mencari keberadaan korban dengan alat seadanya. Pesawat juga sempat mengalami ledakan, sehingga mendominasi sebagian korban terkena ledakan itu. Yang mengakibatkan tubuh korban terpecah belah, sehingga memungkinkan potongan tubuh itu jatuh ke dasaran laut.

Kapal selam milik TNI Angkatan Laut juga sempat dipersiapkan dalam tugas pencarian ini. Namun kapal hanya sanggup turun sekitar 300 meter dari permukaan laut.

Namun pendapat KSAL Regar Sugiono, kembali di bantah para masyarakat karena dianggap sebagai sebuah alasan. Masyarakat menganggap, para pihak terkait hanya terburu buru ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat.

Karena hal ini lah, sebagian masyarakat menjadikankannya sebagai alasan untuk mencari keributan.

Baru satu tahun sejak insiden yang terjadi pada Mei 1998. Kini rakyat kembali menggila di Djakarta. Mahasiswa turun tangan untuk berdemo, menuntut para pihak petinggi untuk berusaha lebih dari kerja keras.

Banyak juga yang menyalah gunakan bentuk protes ini, untuk membuat kericuhan dan menghacurkan segala properti milik rakyat yang tidak bersalah. Seolah insiden Mei 1998, belum benar - benar berakhir.

Pembakaran bahkan penghancuran disana sini, Negara ini seperti diisi oleh jutaan parasit ganas.

Misi protes ini harusnya bertujuan untuk membuka kembali pencarian korban insiden jatuhnya Pesawat Air 1125, tapi malah menjadi malapetaka yang merenggut banyak sekali korban jiwa tidak bersalah.












—LOSE—
















Sudah sejam Banu hanya memandangi seisi rumahnya dari ambang pintu utama.

15 Tahun tumbuh di rumah ini, banyak kenangan manis yang mungkin sulit terlupakan. Namun kini, ia terpaksa harus meninggalkan Rumah kenangan ini untuk tinggal bersama keluarga Om Dharma, Kakak dari Mama. Karena tidak memungkinkan juga Banu hidup seorang diri tanpa Wali.

"Mas Banu, Mas mau Bibi buatin makanan dulu sebelum berangkat?" Tanya Bibi, memapah telapak tanganya di bahu kiri Banu.

Banu tersadar dari lamunannya, kemudian menatap Bibi kikuk. "Eng-engga usah, Bi".

1| LOSE [END]Where stories live. Discover now