16

462 77 18
                                    

Yujin dan Minju saat ini sedang duduk di sebuah restoran mewah untuk menikmati makan siang mereka. Ternyata Yujin tidak main-main dengan ucapannya, ia meminta Minju untuk bolos bekerja dan ia pun beralasan pada Swungwoo kalau tidak bisa ke kantor dengan alasan menemani Minju di rumah sakit.

Dengan penuh keraguan akhirnya Minju menceritakan semua yang terjadi termasuk Yuna yang mengancamnya. Kemarahan Yujin benar-benar sudah di ujung tanduk namun Minju terus mencegahnya.

"Kau sudah berjanji kalau kau tidak akan menegur Yuna tentang masalah ini, Yujin. Dia bisa lebih bertindak nekat nanti." Kata Minju mengingatkan.

"Sayang, ini sudah keterlaluan. Aku pikir semua ini adalah ulah eomma tapi ternyata wanita tidak tahu diri itu yang melakukannya."

"Yujin sudahlah. Kita ikuti dulu permainannya, kalau dia sudah bertindak di luar batas wajar maka aku tidak akan menghalangimu lagi."

Yujin menghela nafas saat menyadari sifat sang kekasih yang terlalu baik.

"Aku akan berusaha melindungimu semampuku. Tapi kau juga harus berjanji akan menjaga dirimu sendiri dan jangan selalu bersikap pasrah dengan kelakuan Yuna. Sesekali lawanlah dia" Kata Yujin menuntut.

Minju hanya menganggukan kepalanya untuk menjawab semua pertanyaan Yujin.

"Yujin~" Panggil Minju ragu.

"Hmmm."

"K-kau belum menjawab pertanyaanku."

"Huh? Pertanyaan yang mana?"

"Itu... Apa benar... Apa benar kau dan Yuna memang sering bercinta?" Tanya Minju malu-malu, gadis ini hanya menundukkan kepalanya.

Yujin tersenyum penuh arti. Mengerjai Minju sedikit sepertinya tidak masalah.

"Mungkin." Jawab Yujin sambil terus mengunyah makanannya.

Minju seketika mengangkat kepalanya yang tertunduk dan menatap lekat wajah Yujin. "Apa maksudmu dengan "mungkin"?" Tanya Minju penuh selidik.

"Ya aku memang pernah bercinta dengannya, tapi itu hanya satu kali. Kalau Yuna bilang sering, mungkin itu terjadi saat aku mabuk sehingga aku tidak sadar sama sekali." Jawab Yujin menahan tawanya.

"Yak! Kau pernah bilang kalau kau belum pernah berpacaran." Ujar Minju yang sudah mulai terpancing emosinya.

"Bercinta itu bisa dilakukan dengan siapa saja, sayang. Bukan hanya dengan kekasih kita."

"Aish~ Aku benar-benar membenci-"

"Hahaha... Sayang lihatlah wajahmu kalau sedang cemburu seperti itu. Sangat manis." Yujin sudah tidak bisa menahan tawanya lagi.

"Tidak ada yang lucu, Ahn Yujin."

"Tentu saja kau sangat lucu."

Yujin mencoba menghentikan tawanya dan menggantinya dengan wajah serius.

"Dengar Kim Minju, aku tidak memiliki perasaan apapun terhadap Yuna dan itu berarti bisa dipastikan kalau aku belum pernah menyentuhnya sedikitpun. Dan bukan hanya Yuna, tetapi semua gadis yang ada di dunia ini, aku sama sekali belum pernah menyentuh mereka. Jadi jangan pernah meragukanku." Yujin terus menggenggam kedua tangan Minju saat mengucapkan kata-kata itu.

TOSKAKde žijí příběhy. Začni objevovat