How can?

15 1 0
                                    

Ruangan yang hanya diterangi cahaya redup dari lilin seolah menjadi saksi dua insan yang tengah bergairah. Bayangan di sana memunculkan dua sosok yang saling menukar saliva. Sesekali tangan si pria menyeka wajah wanitanya guna memberi sentuhan rangsangan.

Tidak terdengar apa pun selain desahan samar dari wanita berambut panjang itu. Namun, saat terduga ponsel di nakas berbunyi yang sejenak menggangu aktifitasnya.

"Shit!" umpat pria itu ketika aktifitas panasnya dihentikan. Padahal dia tengah menikmati leher jenjang wanita itu.

"Itu menggangu." Wanita itu mendorong tubuh pria yang diketahui bermarga Kim itu.

Kim Taehyung, dia beranjak mengambil ponsel yang terus menggangu. Seolah tidak memahami situasi ditambah ini adalah jam istirahat malam.

"Siapa?" tanya wanitanya.

Taehyung menoleh sambil meletakkan jari telunjuk di bibir dan wanita itu mengangguk.

Setelah panggilan diterima terdengar sedikit perdebatan di sana. Entah dengan siapa dia berbicara yang jelas wajahnya seketika masam sejak panggilan berakhir.

"Sudah mau pergi?" tanya wanita itu bingung saat Taehyung tiba-tiba mengenakan kemejanya lagi.

"Ada urusan mendadak," jawabnya agak dingin sambil merapikan pakaian.

Hening sesaat, wanita itu terdiam memandangi tubuh Taehyung dari belakang. Melihat dari ujung kaki hingga kepala, lalu mengambil pakaiannya yang tercecer di lantai.

"Katakan saja, jika kau ingin menemuiku lagi," ucapnya lagi ketika Taehyung hendak membuka pintu kamar.

Pria itu tidak menoleh hanya tersenyum tipis dan lantas pergi begitu saja.

.
.

***

"Manusia diciptakan untuk saling berbagi? Benarkah?" Senyum tipis menghias bibir yang ditumbuhi sedikit kumis di sana. "Ha-ha-ha, lalu jika itu kau, apa yang diinginkan dariku?" tanyanya ringan.

Wanita di depannya sempat tersipu. Merapikan rambut ke belakang telinga dengan sedikit melirik genit ke arah pria itu. "Eumm, saya akan memikirkannya." Dia tersenyum membalas.

"Ya, ya, ya. Sepertinya ketampananku sudah tidak berarti." Jemari berototnya mengusap dagu. Lalu mata indahnya menyoroti wanita itu dengan seksama. "Ah, sepertinya kita harus mulai berkencan."

"Ha-ha-ha, Anda bisa saja." Sekali lagi wanita yang berprofesi sebagai pembawa acara di salah satu stasiun televisi itu tersipu.

Kim Taehyung, identitas si pria yang terus mengobrak-abrik hati para wanita. Mempunyai panggilan sapaan Tama, nama yang diberikan seseorang padanya. Meski usia sudah tidak muda lagi, tetapi wajahnya tidak luntur oleh waktu. Tetap tampan dan selalu menawan.

Acara seperti ini sudah sering dia datangi. Sebagai salah satu pebisnis muda yang cemerlang ditambah dia juga selalu aktif dalam media sosial dan sedang viral akhir-akhir ini.

Tama sebut saja begitu. Dia duduk tenang di panggung dengan terus melempar senyum manis pada semua yang hadir. Tidak nampak canggung maupun gugup meski beberapa pertanyaan terus memberondong dirinya. Seperti bagaimana memulai bisnis hingga masalah percintaan.

Sikapnya tetap tenang. Tidak terkecoh dengan pertanyaan jebakan yang dia anggap bisa membahayakan reputasinya di depan semua wanita.

"Akhir-akhir ini, banyak artikel yang menyatakan bahwa Anda tengah menjalin hubungan dengan seseorang?" Pembawa acara itu mulai serius. "Tetapi ketika kami mengkonfirmasi tentang kedekatan Anda pihak tersebut membantah. Bagaimana tanggapan Anda, Tuan Tama."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 30, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PRINCE CHARMINGWhere stories live. Discover now