Chapter 7

2.7K 469 184
                                    

Dengan bermodalkan tekad dan keberanian sosok kecil bertopeng yang di sebut Emerland Byun ke empat itu memulai misi berkelana yang direncanakannya secara pribadi.

Sosok kecil dengan tas petualang besar itu berjalan menuju kandang kuda yang kemarin sempat ia datangi. Tampak pemuda kemarin sedang memberi makan kuda-kuda yang berada di dalam kandang.

"Hei"

Pemuda itu menoleh sekilas alisnya mengerut melihat tas berjalan. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan disekitar.

"Tas berjalan sendiri?"

Mendengar gumaman pemuda itu sosok kecil yang sedang menggendong tas bulat besarnya melepaskan benda berat yang menggantung dibahunya. Tas itu memiliki beberapa rumbai panjang yang menutupi tubuh dan kepalanya.

"Huft sangat berat"

Pemuda berambut pirang yang melihat hal itu sedikit terkejut dan segera acuh setelah melihat bahwa itu adalah sosok orang aneh yang kemarin mengganggunya.

"Hei ini aku yang kemarin"

Sosok pemuda pirang itu berjongkok menyodorkan rumput-rumput hijau didalam karung ke tempat makanan kuda. Baekhyun mengerutkan keningnya ketika menyadari bahwa orang ini tidak ingin berinteraksi dengannya. Triknya yang kemarin bahkan gagal total.

"Maaf aku tidak berniat mengganggumu. Aku hanya ingin meminjam seekor kuda"

Sosok pemuda itu menoleh, meneliti tubuh kecil orang dibelakangnya dengan saksama. Mengendarai kuda dengan membawa tas sebesar itu? Dengan tubuh sekecil itu? Dan juga sosok bertopeng aneh ini berstatus apa sehingga ia harus memberikannya seekor kuda untuk dipinjam?

"Tidak bisa, hanya keluarga kerajaan dan prajurit kerajaan yang boleh memakai kuda" Baekhyun terdiam di tempatnya dengan canggung.

"Aku calon tunangan pangeran"

Pemuda pirang itu menoleh dengan ekspresi datar meneliti lagi. Ah dia mengingat percakapan prajurit yang lewat kemarin. Calon tunangan pangeran Einklang adalah Emerland Byun ke Empat, seorang laki-laki aneh bertopeng.

Ia mengejek dengan ekspresi cuek. "Ternyata Pangeran Chanyeol mengganti seleranya dari bunga menjadi batang" Gumamnya.

Baekhyun mengerutkan keningnya. "Hei kau harus menjaga kata-katamu dengan baik, dia adalah pangeranmu. Kenapa tidak ada kesopanan saat kau berbicara?"

Lelaki pirang itu hanya mengangkat bahunya tak perduli. Sebenarnya alasan baekhyun menyapa dan mendekatinya karna lelaki itu memiliki pekerjaan paling rendah dikerajaan ini. Tapi sekarang pandangannya berubah tentang pemuda itu. Dia sosok yang angkuh, dan tidak memiliki rasa perduli pada orang disekitarnya. Apakah wajahnya yang tampan adalah alasannya atau sesuatu yang lain, Baekhyun sedikit kecewa padanya.

"Kita baru bartemu kemarin, kukira kita bisa menjadi teman. Tapi hari ini aku berubah pikiran, maaf. Untuk selanjutnya aku tidak memiliki niat seperti itu lagi" Pemuda pirang itu menatap sosok kecil didepannya dengan tatapan datar khasnya. Perasaanya seperti tersentil untuk alasan yang tidak dia ketahui.

"Aku tidak butuh teman"

"Baiklah aku mengerti. Aku akan meminjam satu kuda" setelah berucap Baekhyun mengambil satu kuda untuk dikeluarkan. Melemparkan tas besarnya ke atas lebih dulu lalu meloncat naik dengan cepat. Sosok pemuda pirang yang berekspresi datar itu hanya melirik dengan ekor matanya.

"Jika ini perjalanan pertamamu mengeksplore Einklang berhati-hatilah" Baekhyun menoleh singkat. Memacu kudanya tanpa membalas ucapan lelaki tinggi itu.

Lelaki itu menatap kepergian sosok kecil yang perlahan menghilang dipandangannya dengan tatapan datar.

Sosok tinggi itu terdiam ditempatnya. Sejak kapan dia mejadi begitu perduli untuk menasehati orang lain? Dia bukanlah type orang yang seperti itu.

Empat Emerald Byun (ChanBaek)Where stories live. Discover now