BAB 1

11 4 0
                                    

"Mencintai namun tak pernah dihargai. Karena cinta tidak harus berpihak pada pilihan yang sama."

2016.
Roma, Italia.

Burung-burung bertebaran di sekitar tengah kota Roma. Hari itu, Dambon jalan-jalan, menikmati masa liburan. Menghirup udara segar tanpa polusi udara. Ini jauh berbeda dari Yogyakarta. Izinkan aku, tinggal bersama selamanya di sini, batin Dambon yang duduk di bangku pinggir jalan.

Masyarakat Italia mengutamakan jalan kaki daripada menggunakan alat transportasi. Tidak heran jika udara di situ terjaga. Dambon terus menikmatinya dengan bersantai sambil mendengar musik lewat earphone yang tersumbat di lubang telinganya. Sebuah lagu dari Isyana Sarasvati berjudul "Tetap dalam Jiwa".

Hitam putih berlalu
Janji kita menunggu,
tapi kita tak mampu
Seribu satu cara kita lewati
Tuk dapatkan semua jawaban ini

"Hi! What are you doing?"
"Pakai bahasa Indonesia saja! Kita orang Indonesia! Lagipula, orang Italia tak suka berbicara bahasa Inggris!"

Tujuan Dambon ke Italia adalah tidak lain hanya untuk mencari uang semata. Bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe besar milik teman lamanya, Skarla.

"Enak juga di Italia. Pantas, kamu betah!""Tidak semudah itu! Awalnya aku merasa, Italia bukan tempat yang tepat untuk bekerja. Selain masalah persaingan yang ketat, juga dilatarbelakangi masyarakat yang cuek terhadap orang yang tidak berbahasa Italia, terutama di Roma ini.

Meskipun, pada dasarnya, masyarakat Italia sangat ramah dibandingkan masyarakat Eropa Barat pada umumnya. Dulu, aku merasa, hidup di sini bagai di penjara yang luas," jelas Skarla yang duduk di samping Dambon.

Mendapatkan beasiswa dan akhirnya terpenjara. Itulah satu kalimat yang masih tertanam dalam hidup Skarla. Ada saat di mana kecerdasan tidak lagi diperlukan. Diperbodoh sejumlah manusia itu tidak menyenangkan. Buat apa nilai yang tinggi kalau pada akhirnya, terjerumus? Sekalipun Skarla sempat merasakan kenikmatan beasiswa itu bagaimana. Namun, setelah hari demi hari dijalani, ternyata buah yang dulunya manis, berubah rasa menjadi pahit. Terombang-ambing membawa data diri. Menyesatkan. Hingga akhirnya, Skarla tiba di sebuah tempat yang di dalamnya ada orang Indonesia. Mulai saat itu kehidupan Skarla membaik.

"Aku sangat berterima kasih, Skar."
"Buat apa?"
"Karena berkatmu, aku bisa merasakan bagaimana Italia."

Canda tawa berselimut di bangku pinggir jalan. Hari itu, mereka libur, karena Skarla ingin menikmati kembali nuansa Roma.

Skarla Cafe, itulah nama sebuah usaha yang menghidupi Skarla. Awalnya, hanya kedai biasa dan ada saat di mana semua ilmu yang dulu pernah dipelajari akan terpakai. Sekarang, Skarla merasakannya sendiri. Namun, sikapnya tidak seegois para penipu. Dia teringat teman lama yang dulu pernah membantunya dalam mengikuti lomba paper, Dambon.

"Dulu, kamu pernah membantuku dan sekarang semua sama. Aku sangat bersyukur, semua impian yang dulu pernah tertulis di paper, kini menjadi sebuah kenyataan tak terduga,"
"Semua akan kembali indah, Skar, asal kita selalu bersyukur," lanjut Dambon
"Aku mau pulang, Dam. Besok kerja lagi," Skarla beranjak berdiri sambil mengenakan jaket berwarna abu-abu.
"Kalau ada apa-apa, telepon saja, Skar!" Dambon tersenyum lepas.

***

SMA Nusa Indah, Yogyakarta.

"Waktu pengumpulan, Ibu beri waktu satu minggu."
"Tapi, Bu...." Suara Gea cepat dibantah oleh Ibu Daily.
"Tapi apa lagi?! Mau alasan fokus ujian? Semua agenda ujian sudah selesai. Lalu, alasan apa lagi?" bentak keras terdengar di seisi ruangan.

Gea belum mengerjakan tugas proyeknya. Membuat makalah tentang sosial sangat bertolak belakang dengan sikap Gea yang anak rumahan. Ratusan cara dan alasan sudah jua dia lakukan. Searching di internet dan dicetak hingga ratusan lembar selalu ditolak oleh Ibu Daily.
Ibu Daily adalah seorang guru PKN. Semua siswa akan takut apabila tugas dari Beliau terlewatkan. Namun, berbeda dengan Gea yang sangat santai menghadapinya. Dan kini, dalam waktu tujuh hari, dia harus menyelesaikan tugas makalah itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 29, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Senja Hitam di Langit RomaWhere stories live. Discover now