duabelas

725 135 3
                                    

karena yang kulakukan semuanya demi orang yang ku sayangi - Makayza Black

Makayza diizinkan keluar dari rumah sakit 3 hari setelahnya, Madam Promfey bilang Makayza harus menemui Dumbledore terlebih dahulu untuk mengambil tasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makayza diizinkan keluar dari rumah sakit 3 hari setelahnya, Madam Promfey bilang Makayza harus menemui Dumbledore terlebih dahulu untuk mengambil tasnya.

selama perjalanan di lorong dia banyak melihat anak Hogwarts yang memakai pin aneh, salah satu anak Hufflepuff menghampirinya.

"Mau satu?" tanya nya, menunjukan pin berwajah Cedric setelahnya di ketuk  berubah menjadi Potter bau, Makayza tersenyum manis sebelum akhirnya memukul wajah anak itu.

"terimakasih" setelahnya gadis itu berlalu mengabaikan umpatan yang keluar dari mulut anak Hufflepuff itu.

"Hei!" Makayza menoleh, Mattheo tersenyum kecil berjalan ke arahnya "sudah baikan? maaf kemarin tidak jadi datang lagi, Madam Promfey melarang kami menjengukmu" lanjutnya merangkul leher Makayza

"Kau bisa berikan coklat nya sekarang" sahut Makayza santai, Mattheo terkekeh.

"MAKAYZA!" Daphne dan Theodore berlari ke arahnya, menubruk kerumunan lalu mendekap Makayza erat sekali.

"ASTAGA! KAU KEMANA SAJA IDIOT?!" Pekik Theo di teling Makayza, gadis itu menepuk keras punggung Theodore dan Daphne, wajahnya sudah merah kehabisan nafas.

"Heh! kau membuatnya sulit bernafas!" omel Mattheo, menarik mundur Theodore. keduanya sama sama terkekeh.

"Kenapa banyak yang pakai pin aneh sih?" tanya Makayza

"Itu, kemarin waktu setelah 3 pengumuman juara turnamen Triwizard, tiba tiba saja nama Potter keluar, kau tau kan, dia belum genap 17 tahun" sahut Daphne

"Memang nya kenapa kalau belum genap 17? keren, aku harus beri dia ucapan selamat!"

"Jangan bodoh! dia jelas jadi ejekan banyak orang karena dikira melakukan hal curang, turnamen ini hanya untuk berumur 17 keatas"

"Ah, emang iya apa?"

"Mangkanya jangan kebanyakan melamun!"

"Aku tidak banyak melamun!" sahut Makayza kesal

"Kay?" Harry Potter, menenteng tasnya, menatap Makayza berseri seri

"Well, kurasa Potter lebih membutuhkan Makayza, jadi ayo kita pergi!" ujar Mattheo, menarik ujung jubah Daphne dan Theodore.

"Hey! aku juga butuh Makayza!" brontak Daphne, sebelum akhirnya pasrah ketika Mattheo membisikan sesuatu.

"Hai, Harry" sapa Makayza, kenapa canggung sekali? "aku tau kau tidak melakukannya, tapi aku akan tetap mendukungmu!" lanjut Makayza mengacungkan dua jempolnya dan tersenyum lebar sekali.

Harry terkekeh, menarik Makayza kepelukannya. Makayza balas memeluk leleki itu, mengusap lembut surai nya.

"Kau harus menceritakan semuanya padaku Harry" kata Makayza, ketika mereka saling melepaskan pelukan.

IM BLACKWhere stories live. Discover now