dua

1.2K 140 3
                                    

Makayza menuruni tangga dengan mata setengah tertutup, suasana diluar masih gelap, tapi tenggorokannya begitu kering.


sesampainya di dapur ia menuangkan air putih ke dalam gelas, menghabiskannya dalam satu tegukan.

"Nona Black?" Makayza menoleh, hampir terkejut ketika melihat peri rumah tua yang sedikit menyeramkan "Maafkan Kreacher, Kreacher tidak bermaksud menakuti nona"

"ah, tidak apa apa. panggil aku Makayza" jawab Makayza

"Nona Makayza, ada yang ingin Kreacher katakan, sebuah rahasia besar.."

Makayza menoleh kaget, ketika ia mendengar suara Harry menjerit. kakinya melangkah cepat menuju ruang tamu, Harry terduduk kaku di atas sofa, tubuhnya penuh dengan keringat bahkan dia mengambil nafas tak beraturan.

"Harry kau baik baik saja?" tanya Makayza, memegang tangan Harry yang tengah menekan lukanya.

"yeah, hanya mimpi buruk" jawabnya, menatap Makayza. gadis itu menarik handuk kecil yang ada di dekat meja, mengelap keringat yang ada di wajah Harry

"apa lukamu sakit Harry?" Harry mengangguk pelan, tangan Makayza terulur untuk mengelus lukanya.

"aku bermimpi Voldemort" ucap Harry tiba tiba "dia menyuruh seseorang untuk menangkap ku. dia juga akan membunuh seseorang, tapi aku tak tahu siapa orang itu, aku tak bisa ingat namanya"

"apa kau melihatnya, Harry? maksudku seseorang yang di perintah Voldemort?"

"iya, wajahnya cekung, dan lidahnya mendesis aneh seperti ular" Makayza nampak memikirkan sesuatu.

di tatapnya mata Harry, Makayza fokus akan mata hijau itu hingga sebuah kilatan cahaya menariknya pada mimpi Harry.

tak banyak yang ia lihat dan dengar, seorang lelaki cekung berdesis aneh yang Harry ceritakan, seorang lelaki tua Muggle, dia tak tahu siapa lelaki itu, dia tidak terlalu mendengar banyak hal, Makayza kembali pada realitanya ketika cahaya hijau menyinari matanya.

"Barty Crouch jr dan Bertha Jorkins? hanya itu yang ku dengar" ucap Makayza "kenapa tidak tidur di kamar mu Harry?" tanya nya.

"apa ada yang berteriak?" Lily Potter, menjaga keseimbangan tubuhnya ketika menuruni tangga karena nyawanya belum berkumpul, di belakangnya James Potter membuntuti.

"Yeah, mimpi buruk, Mum" jawab Harry, Lily menghampirinya dan meng-cek keadaan Harry khawatir.

Makayza terpekik kaget ketika seseorang menduduki kakinya, ternyata itu Sirius yang baru saja ber-aprate dari kamarnya.

"Maaf, nak" kata nya menyengir bodoh dan menyingkir.

"ada apa ini?" Remus lupin, bertanya bingung ketika semua orang berkumpul.

"Dad, ku rasa kau harus menyurati Dumbledore?" ucap Makayza ragu, Remus memandangnya ingin tahu.

"Apa ada masalah?" tanya nya lagi, Makayza melirik Harry sekilas.

"Katakan Harry" bisik Makayza di hadapan Harry, lelaki itu memerah menatap Makayza.

"katakan" katanya sekali lagi, Harry mendorong mundur wajah Makayza  membuat gadis itu memberengut.

"Aku bermimpi tentang Bertha Jorkins dan Barty Crouch Junior" ucap Harry pelan.

"Apa yang kau lihat, nak?" tanya Lily

Harry melirik sekilas ke arah Makayza, gadis itu melotot sembari memberi gerekan 'katakan saja'

"Apa kalian sedang bertukar pikiran?" tanya Sirius ingin tahu, Makayza menelan ludah dan mengibaskan rambutnya tanpa alasan.

IM BLACKDonde viven las historias. Descúbrelo ahora