pertama

2.8K 175 23
                                    

siapa yang akan betah tinggal bersama dua lelaki tua konyol seperti James Potter dan Sirius Black, tentu saja bukan Makayza. Gadis itu berulang kali melakukan percobaan diri kabur, namun ayah kandung nya, yang sering ia sebut (buronan Azkaban) selalu berhasil membuatnya tinggal, entah dengan sogokan Piano ataupun sapu terbang yang dia hadiahkan untuk Harry dan Makayza akan tinggal karena rayuan itu, tetapi sekarang gadis itu tak mau terbuai lagi, karena Sirius hanya berjanji dan tak menempatinya.

"Oh ayolah Dad, aku tak tahan! bisakah kita pulang saja kerumah?" Makayza merengek ke arah Remus, dia menatap lelah ke arah James dan Sirius yang tengah memukul kepala satu sama lain lalu tertawa.

"Makayza, ini rumahmu" Remus sama lelahnya mendengar rengekan Makayza

"tapi aku tak tahan tinggal dengan buronan azkaban itu! lihat dia hanya merayu ku tapi tak membeli kan semua barang yang ia sebutkan!" kata Makayza, cemberut

"tagih saja, sana cepat pinta langsung padanya" Remus mendorong Makayza menggunakan tongkatnya, gadis itu merengek ke arah Remus. tepat saat berada di hadapan James dan Sirius yang tengah tertawa konyol, Makayza menetralkan wajahnya, wajah angkuh khas Black.

"Halo, nak. mau gabung bermain bersama kami?" tanya James Potter, Makayza menggeleng cepat

"tak ada yang mau memainkan permainan konyol seperti itu, kayanya hanya kalian berdua" sahut Makayza, dia melirik ke arah Sirius "Hei buronan!"

"aku ayahmu, panggil aku ayah. a-y-a-h" Sirius menatap Makayza kesal

"ya apa katamu saja" potong Makayza cepat "mana Piano dan Firebolt ku? jangan jangan kau ini miskin ya, lagaknya aja seperti anak yang dapat banyak warisan" James Potter tergelak di tempatnya, sedangkan Sirius Black sudah cemberut.

"aku ini lupa terus! kenapa tak kau ingatkan aku dari kemarin sih?"

"untuk apa! kalau niat kau takkan lupa!" balas Makayza kesal

"ada apa ini?" Lily Potter, menuruni tangga di susul anaknya, Harry Potter.

"Lily, lihatlah anak perempuan mu, dia masih memanggil ku buronan azkaban!" Sirius memberenggut ke arah Lily

"jangan merengek seperti itu, dia bukan istrimu!" Makayza lagi lagi berujar galak

"Sudahlah Padfoot, lebih baik kau keluar sekarang dan beli saja. ku rasa lebih baik belanja di dunia Muggle, akan lebih aman di keramaian sana" ucap Remus "kau bisa bawa Makayza dan Harry, ku yakin mereka ingin menikmati udara segar"

"aku ingin ikut!" ucap James Potter

"tak boleh James, kita masih harus bersembunyi. lagi pula mereka tak akan pergi seminggu, hanya sebentar" ujar Lily, James Potter merengut di tempatnya duduk.

o*★*o。___________。o*★*o

Makayza memasuki pusat perbelanjaan Muggle itu, di depannya Harry dan Sirius menuntun jalan. beberapa pasang mata menatap mereka, tepatnya ke arah Sirius.

"lihat Harry, semua orang melihat kagum ke arahku, itu pasti karena aku sangat tampan!" Sirius berbisik ke arah Harry

ketiganya memasuki toko alat musik, ada begitu banyak alat musik seperti Gitar, Biola, Piano, Drum, dan lainnya. Makayza langsung terpaku dengan sebuah Piano yang berwarna putih, begitu indah di matanya. gadis itu berjalan mendekatinya, tangannya menyusuri piano itu.

"kau menyukainya?" tanya Sirius, Makayza menoleh, mengangguk pelan.

"warnanya cantik" sahut Makayza, tak lama seorang perpempuan yang Makayza yakini penjual datang menghampiri mereka.

IM BLACKTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon