Mr. Bear

573 106 4
                                    

Jantungku Pair, sore ini telah aku siapkan hadiah terbaik untuk Taehyung. Hadiah untuk yang tersayang. Hadiah ini ku bungkus dengan kotak seukurannya dan pita merah mengkilau yang melilit kotak tersebut. Ku ikat rapih pita itu dengan menyelipkan sebatang bungan mawar merah, simbolis cinta.

Dengan membayar seorang kurir, ku suruh dia mengantarkannya pada Taehyung.

Saat ini aku hanya akan menanti, menanti saat dimana Taehyung akan membuka kotak tersebut dan jatuh hati dengan hadia yang aku berikan.


***


Aku menunggu, menunggu di ruang bawah tanah rumahku yang dibuatkan ayah sebagai tempat bermain. Kami mengatakan seperti itu, ayah bilang ini adalah ruang rahasia untuk diriku sendiri. Ruang bawah tanah ini memang menempel dengan rumah utama, namun hanya ada dua akses pintu masuk. Satu melalui kamarku di lantai 1 dan satu lagi melalui pintu tersebunyi di perkarangan rumah. Pintu menuju ruang ini hanya memberikan akses untuk satu orang, yaitu aku.

Ayah tidak pernah mempedulikan ruang ini sejak ia membuatkannya untukku, baginya jika aku memang ingin berbuat sesuka hati lakukan dengan sembunyi-sembunyi agar tidak merepotkan. Ibu sendiri tidak mengetahui ruangan ini, ini adalah rahasia besar antara aku dan ayah.

Pada ruang ini, aku memiliki sebuah ruang kaca tembus pandang, tempat dimana server bersemayam. Ruang kaca tersebut memiliki AC yang super dingin dan tidak pernah dimatikan, hal ini diperlukan untuk tetap menjaga suhu server agar tidak overheat. Server ini milik ku, dan tidak ada yang mengetahui keberadaannya. Kaca yang membalut ruang tersebut sering berembun dan mebuatnya sulit untuk melihat keadaan ruang. Biarkan saja seperti itu, selama server masih aktif maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan juga.

Aku hanya memperhatikan beberapa layar komputer dihadapanku. Ada sekitar enam layar yang aktif, salah satu layar menampilkan layar hitam pekat. Aku hanya perlu menanti layar itu menyala, jika nanti ia menyala maka hal itu bertanda bahwa Taehyung telah menerima hadiahnya. 

Beberapa waktu berlalu, aku yang bosan memutuskan memainkan gitar serampangan. Aku mencoba bernyanyi, suaraku memang terdengar bagus tapi tidak dengan kemampuan gitarku masih harus dilatih. lagi pula aku bermain gitar bukan untuk memukau seseorang, aku hanya bersenandung membunuh waktu.

Krekk—

Layar yang dinanti akhirnya aktif, hampir aku terjungkal jika tidak pandai menjaga keseimbangan. Aku menatap layar tersebut, wajah Taehyung yang tersenyum lebar menghiasi seluruh layar. Aku ikut tersenyum, dia nampak menyukai hadiah yang aku berikan.

"Dari siapa ini?" suara Taehyung terdengar, kebahagiaanku melambungkan diriku tinggi hingga keawan.  "Oh? Tidak ada pengirimnya?" Wajah bingung Taehyung nampak menggemaskan sambil menatap bunga mawar merah yang aku selipkan juga pada paket, aku tersenyum.

"Hi mr. Bear. Siapa yang mengutus kamu kemari?" Taehyung berbicara sendiri, aku terkekeh pelan. Lugu segali sikapnya.

"Baiklah kalau kamu tidak ingin memberi tahu" Taehyung kali ini terkekeh, mungkin ia menyadari betapa kekanakan sikapnya itu. "Aku akan menjaga kamu dengan baik, Mr. Bear" Kemudian layar menjadi tidak jelas, gelap dan blur. Baru kemudian kembali jelas dalam beberapa saat kemudian. Mungkin Taehyung tengah memeluk hadiah yang aku berikan.

Kali ini, aku akan selalu bisa mengawasi Taehyung, hari-hariku akan dipenuhi oleh dirinya. Euphoria ini mengelitik perutku, mendebarkan jantungku kencang, membuat pipiku panas karena tersipu.

Taehyung memiliki hubungan erat dengan beruang. Dalam diary ia menuniskan bahwa sejak kecil sang ayah senang memanggilnya 'Baby Bear' jadi aku kirimkan kepadanya boneka beruang yang cukup besar untuk ia peluk. Boneka beruang yang akan menjadi kawannya, yang akan menemani tidurnya dan selalu mengawasinya dirumah. Mengawasi Taehyung, ya... aku dapat mengawasinya dari boneka berung itu.

Sebelumnya aku sempat mengganti salah satu mata beruang dengan CCTV berukuran kecil serupa kancing mata bonekat tersebut agar tak dikenali. Kemudian kamera itu akan terhubung dengan salah satu layar di ruang ini. Pada ponselku, aku juga bisa mengakses CCTV tersebut.

Aku akan bisa melihat segala kegiatannya, hal ini akan membuat ke intiman kami semakin erat. Walaupun terpisah jarak, kami akan selalu bersama. Aku mencintainya seperti paru-paru yang membutuhkan oksigen yang artinya aku harus selalu melihat dirinya agar aku tetap bisa hidup dengan baik. Cinta memang memabukkan dan membuat gila. 

MINE | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang