#48 Kidnapped!

143 17 2
                                    

Malam tiba, waktunya untuk pesta pernikahan Bill dan Fleur diadakan. Aku mengenakan dress Rok pendek seperti Hermione hanya warnanya saja yang berbeda, Hermione berwarna merah sedangkan diriku berwarna putih keperakan   seperti warna kalung yang diberikan oleh Dumbledore. Lupin dan beberapa orang sedang berada diluar tenda pernikahan untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.

Saat ini Fleur dan Bill sedang berdansa, Aku hanya duduk di kursi dan menyaksikan mereka. Ron hanya melihat Hermione dengan terpaku,

"Ron, ajaklah Hermione menari atau berdansa." Kataku sambil menyenggol lengan Ron.

"Tidak, aku tidak bisa menari." Kata Ron.

"Bilang saja kau malu." Kataku sambil nyengir dan meminum air.

"Kata siapa aku malu?" Kata Ron.

"Ya, kau tau." Kataku sambil menaikkan alis.

"Jangan suka membaca pikiranku!" Kata Ron. "Itu privasi!"  Aku hanya terkekeh geli melihat tingkah Ron.

Saat sedang menikmati pesta, ada sesuatu yang besar dan keperakan telah turun menembus kanopi, tepat di atas lantai dansa. Anggun dan berkilauan, Patronas berbentuk seekor Lynx mendarat membuat orang-orang terpesona. Semua menoleh dan terdiam melihatnya. Aku berdiri dan berjalan mendekati Patronus itu, tapi dihentikan oleh Mrs Weasley.

"Jangan kesana, dear!" Kata Molly. "Takutnya jika menyerang."

Setelah itu Patronus itu mengeluarkan suara, "Kementerian telah jatuh. Menteri sihir telah tewas." Kata Patronus itu. Kami semua memandanginya. "Mereka datang, mereka datang."

Tiba-tiba Patronus itu menghilang dan semuanya menjadi ribut dan pulang menggunakan perpindahan tempat. Tiba-tiba pelahap maut menyerang, membakar tenda pernikahan dan menyerang.

Aku segera mengeluarkan tongkatku, dan menyerang mereka. "Stupefy!"

"Dimana Harry?" Batinku sambil lingak linguk mencari Harry dan lainnya. Aku melihat Harry berlari ke arah Hermione dan Ron. Aku hendak menyusul mereka tapi mereka sudah menghilang.

"Oh, shit!" Umpatku.

Tiba-tiba ada yang menyerangku, "Stupefy!" Pandanganku kabur, badanku terasa lemas dan tidak sadarkan diri.

***

Aku terbangun dari pingsanku, saat aku membuka mata aku melihat langit langit kamar yang gelap. Aku bangkit dari tempat aku kasur yang aku tiduri.

"Dimana aku?" Tanyaku.

Tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki. Bukan hanya satu orang, sepertinya da dua orang. Aku langsung kembali merebahkan tubuhku dan pura pura pingsan.

Ada seseorang yang datang dan membuka pintu, "Oh, dia belum bangun." Suara perempuan

"Sampai kapan dia akan seperti ini?" Kata seorang laki-laki. "Ini bisa membuat tuan marah."

"Tenanglah suamiku." Kata perempuan.

"Aku seperti mengenal suaranya." Batinku. "Ah, Narcissa Malfoy dan Lucius. Kenapa mereka menculikku disini?"

"Tuan menyuruhku untuk meng-Obliviate 'nya." Kata Lucius sambil mengarahkan tongkatnya ke arahku. Hampir saja aku bangkit tapi Narcissa menghentikan suaminya.

"Suamiku." Kata Narcissa. "Serahkan ini kepadaku, beritahu saja tuan kalau Arabelle belum bangun."

"Baiklah!" Kata Lucius sambil meninggalkan ruangan.

Narcissa tak segera meng-Obliviate diriku, tapi ia langsung berlari dan mengusap kepalaku, "Oh, Arabelle. Kumohon bangunlah, aku harus memberitahumu sesuatu."

Love story {Draco × Reader}Onde as histórias ganham vida. Descobre agora