BAB II: AZLAN

17 1 0
                                    

Ditempat lain Azlan yang sedang rapat namun pikirannya sedang tidak fokus, ini pertama kalinya seorang Azlan yang gila kerja tidak fokus dalam bekerja pikirannya melayang pada gadis yang ia selamatkan tadi malam, apakah gadis itu baik baik saja? Apakah ia sudah bangun? Apakah lukanya memburuk? Semua pertanyaan itu berputar di kepalanya. Pertama kalinya untuk Azlan menghawatirkan seorang gadis yang bahkan ia tak tahu namanya, andai tadi malam mamanya tidak menelfon dan menyuruhnya pulang mungkin ia akan menemanyi gadis itu semalaman. Jam menunjukan pukul sebelas menandakan waktu makan siang Azlan menghentikann rapatnya dan segera pergi dari ruangan rapat menuju ke parkiran ia sudah pusing karena memikirkan gadis semalam jadi ia putuskan untuk pergi kerumah sakit tempat gadis itu berada. Mobil Azlan melaju membelah jallanan yang sedikit ramai butuh 15 menit unru sampai di rumah sakit. Azlan keluar dari mobilnya dan menuju ruangan dimana gadis itu dirawat namun ia bingun karena tak menemukan keberadaan gadis itu hanya ada seorang suster yang sedang membersakan ruangan itu "permisi. Boleh aku Tanya dimana gadis yang dirawat disini semalam" Tanya Azlan pada suster itu. Suster tersebut mengernyitkan dahi lalu berkata "ah, maksud tuan nona Jihan. Dia pulang tadi pagi" Azlan mengangguk kemudian berkata terima kasih lalu melenggang pergi meninggalkan rumah sakit.dalam perjalanan kembali kekantornya Azlan menelfon Ken sekretarisnya " cari data wanita yang kubawa ke rumah sakit tadi malam. Aku ining datanya sudah ada dimejaku ketika aku sampai!" perintah Azlan dengan wajah dingin. "baik, akan segera ku kerjakan" jawab Ken.

Setiba di perusahaan Azlan langsung disambut oleh Ken "file yang anda minta sudah ada dimeja anda, tuan" kata Ken seakan mengerti jika Azlan akan menanyakan itu, Azlan hanya menoleh sekilas dan melanjutkkan berjalanya menujuu ruangan CEO di ikuti oleh Ken. Azlan membaca data tentang Jihan " Agnia Jihan Khaira, nama yang bagus." Gumam Azlan. Azlan teringat dimalam ia menemukan gadi itu ditepi jalan yang hampir tertabrak mobilnya.

Flashback dimalam jihan terluka.

Azlan dalam perjalanan pulang dari kantor. "tuan, sepertinya didepan ada seorang wanita yang sedang meminta bantuan." Kata supir Azlan. "Apakah bisa kita mendekat tuan?" Tanya supir itu sedikit ragu. Azlan menjawab dengan deheman yang menandakan persetujuaannya. Supir itu mendekat kearah Jihan dan tiba tiba sangsupir mendadak mengerem mobilnya membuat Azlan kaget dan mengerutkan dahi, wajah Azlan menampilkan kemarahan "maaf tuan, gadis itu tiba tiba ambruk ketengah jalan membuat saya kaget dan langsung mengerem" terang supir itu dengan ketakutan karena Azlan menampilkan wajah marah yang menakutkan. "aku akan keluar dan menendang gadis itu jika dia hanya berpura pura jatuh supaya aku melongnya lalu dia bisa menggodaku" Azlan turun dengan wajahdingin siap menendang gadis itu.

Azlan POV

Kulihat seorang gadis yang tergeletak didepan mobilku "siapa dia?" batinku. Ada sesuatu yang mengalir dari dalam bajunya "apakah itu darah?" gumamku. Wajah gadisitu tak terlihat karena rambunya panjang yang hitam milik gadis itu menutupi wajahnya. Aku coba mendekatinya dan melihat membantunya untuk duduk, aku terkejut ketika tanganku menyentuh perutnya adadarah disana, tanpa basa basi langsung kugendong dan menuju mobil. "kerumah sakit segera!" perintahku pada supir. Wajah ggadis itu pucat namun terlihat cantik dimataku, bulumata lentik bibir kecil entah mengapa aku ingin menciumnya. Kusadarkan diriku dari pikiran yang tidak tidak pada gadis itu "apa yang terjadi padaku. Aku tak pernah seperti ini pada seorang gadis." Gumamku.

Azlan POV end.

Setibanya di rumah sakit Azlan masuk ddan memanggil dokter dengan wajah panic karena gadis itu wajahnya benar benar pucat. Jihan langsung masuk keruang operasi dan Azlan menunggu di depan ruang operasi. Satujam kemudian dokter keluar "bagaimana kondisinya" Tanya Azlan pada dokter "tidak apa, untung saja lukanya tidak terlalu dalam. Diabutuh istirahat beberapa hari. Kami akan memindahkannya keruangan perawatan." Terang dokter. "masukan dia keruang vvip" azlan mengintrupsi sang supir. "baik tuan" jawab supir.

Azlan berada di ruangan vvip bersama seorang gadis yang ia selamatkan tadi. Azlan memandangi gadis itu, ada perasaan aneh pada hatinya ada sedikit rasa cemas namun juga bingung, sedikit senang namun juga takut, entahlah Azlan pusing jam menunjukan pukul 5 dini hari Azlan terbangun disebelah ranjang gasi itu dengan tangan saling tertaut.

Azlan pov.

Aku berdiri disebelah tanjang entah kenapa aku ingin sekali menyentuhnya. Akhirnya kuberanikan tanganku untuk mengelus rambutnya yang panjang berwarna hitam. Kudekatkan wajahku lalu kukecup keningnya sedikit lama jantungku berdebar saat bibirku menyentuk kulit keningnya yang lembut. " kamu milikku" kubisikkan kata itu didekat telinganya. "aku akan kembali tinggu aku" gumamku meninggalkan ruangan vvip . andaikkan hari ini tak ada rapat dengan para pemegang saham aku tak akan meninggalkan gadisku.aku benar benar tak ingin meninggalkan ia sendirian di ruangan itu.

jangan lupa kasiih bintang dan follow akun aku ya. terima kasih :) 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 25, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DAISYWhere stories live. Discover now