BAB I : PERTOLONGAN

18 1 0
                                    

Disebuah gang kecil seorang gadis merintih kesakitan luka tusuk di perutnya membuat gadis itu merasa sangat kesakitan, darah mengalir untung saja baju yang ia pakai berwarna hitam mebuat warna darah itu tersamarkan.

Dengan sisa tenagga gadis itu merangkak keluar dari gang itu berharap ada seseorang dapat menolongnya, namun sialnya tak ada orang yang lalu lalang karena memang malam sudah sangat larut, gadis itu melihat dari kejauhan ada sebuah mobil yang melintas, segera ia merangkak kejalan raya dengan sisa kekuatan yang di miliki.

Dengan sisa kesadaran ia mencoba untuk berdiri menopang tubuhnya pada pohon yang ada di tepi jalan raya dan melambai – lambaikan tangannya berharap pengendara mobil itu akan melihatnya namun sayang saat mobil itu mulai mendekat kesadarannya malah menghilang dan membuatnya tumbang di jalan.

Mobil itu berhenti seorang laki – laki keluar dari bangku penumpang melihat seorang gadis yang pingsan di jalan dilihatnya ada darah yang mengalir dari tubuh gadis itu membuat laki – laki itu terkejut segera ia menggendong gadis itu dan membawanya kemobil kemudian berkata pada supirnya untuk segera pergi kerumah sakit terdekat.

Pagi hari Jihan membuka matanya melihat ke sekeliling dan menyadari ia tak berada di kamarnya, ruangan berwarna putih dengan bau obat dan selang infuse tertanan di tangannya "siapa yang membawanya kerumah sakit" batinnya.

Jihan berusaha turun dari ranjang saat mencoba turun ternyata ada seorang suster memasuki ruangannya dan membantunya untuk turun dari ranjang "nona mau kemana, biar saya bantu" kata suster itu "saya mau pulang kerumah, bisa tolong urus administrasi untuk ku" sahut jihan "tapi nona, anda belum sehat. Sebaiknya anda dirawat untuk beberapa hari lagi" namun jihan tetap pada pendiriannya untuk pulang hari itu juga

"tak perlu, aku sudah merasa lebih baik. Tolong urus saja administrasiku agar aku segera keluar" kata Jihan dengan wajah dingin

" baik lah nona tunggu disini sebentar" jawab suter itu lalu segera ia keluar untuk mengurus administrasi untuk Jihan. Suster kembali dengan berkas berkas yang diperlukan untuk kepulangan Jihan

" nona silahkan tanda tangan disini, dan ini untuk biaya yang harus nona bayar" tunjuk suster itu pada kertas berkas jihan menandatangini kertas itu jihan menganbil sebuah kartu dari dalam dompetnya " ini untuk biaya perawatan, sandinya angka satu sampai enam. Dan kartu ini ku berikan untukmu, sisa uang didalamnya mungkin cukup untuk memenuhi kebutuhanmu selama sebulan." Ucap Jihan sambil menyodorkan sebuah kartu dengan wajah yang datar

" baik nona, trima kasih" ujar suster itu dengan mata berbinar dan segera keluar dari ruangan Jihan, " tunggu sebentar" Jihan memanggil suster itu kembali " ada yang lain lagi nona?" Tanya suster itu "pinjamkan aku bajumu, tak mungkin aku keluar dsari sini menggunakan baju rumah sakit" terang Jihan " oh baik tunggu, aku akan mengambilkan bajuku dulu" suster itu keluar dari ruangan jihan dan segera kembali dengan membawa baju untukk Jihan, segra Jihan mengganti bajunya dan keluar dari rumah sakit.

Suster itu menuju ke ATM untuk mengambil uang yang dibuutuhkkan untuk biaya perawatan jihan namun betapa terkejutnya ia menyadari bahwa uang yang ada di dalam ATM itu "gila, ini beneran 500 juta" batinnya menahan syok " ini bukan biaya sebulan lagi bahkan ini bisa berbulan bulan" gumamnya senang, segera ia mengambil uang secukupnya dan menyelesaikan biaya perawatan Jihan. 

hallo kisah jihan baru dimulai nih . selamat menikmati jangan lupa follow akun aku ya dan tinggalkan jejak juga dicerita aku biar aku tambah semangat buat nulis cerita DAISY ini :)

maaf kalau ada typo. 

DAISYWhere stories live. Discover now