21 : She's Handsome

1.1K 130 0
                                    

Jimin membalikan tubuh minjeong kasar, membuat minjeong mengerang karena bahunya menghantam sandaran kasur.

"Maaf... Saya terlalu kuat.... " Jimin menatap minjeong yang kini ada di bawah nya, melepaskan pagutan panasnya.

"Saya telah menunggu moment ini sejak lama... Saya senang bisa melakukan ciuman pertama saya... " Jimin tersenyum lalu mengecup bibir cherry minjeong lagi.

"Dan sekarang giliran saya... " Ucap minjeong, tersenyum tipis, rona wajahnya masih terlihat bahkan lebih merah daripada tadi.

"Giliran mu?? " Jimin mendadak loading memikirkan kata giliran .

"Giliran saya melepaskan bajunya... " Jimin mundur dan duduk menatap cengo.

"Huh?? Tunggu!! Kamu mau melepaskan itu di depan saya?! " Jimin gelagapan, saat minjeong membuka sweater nya.

"Saya tidak ingin curang, ini harus adil, ketika saya sudah melihat nya... Anda juga harus melihat... " Gumam minjeong. Mulai melepaskan kancing blouse nya  .

"Ahahah... Bukan itu... Tap- tapi kalau kamu telanjang di depan saya... Saya rasa... Saya akan memakanmu.... " Teriak jimin membulatkan matanya saat ia melihat dada minjeong sekarang.

"Jika itu kemauan mu... Untuk memakan saya... Akan saya katakan yes.. I will give you..."

"Ohoho... Okey... Jangan salahkan saya jika saya terlalu kasar..." Jimin menampilkan smirknya

"Please to be gentle yoo jimin-ssi"goda minjeong.

" Okey. .. Saya akan membantumu... " Jimin mencium bibir minjeong lembut, melepaskan celana minjeong dengan pelan. 

.
.
.
.
.
.
.

Pagi ini kondisi kota seoul sangat dingin mengingat tadi malam hujan salju turun. Jimin membuka matanya, hal yang ia lihat saat membuka mata adalah gadis yang lebih tua itu dengan bercak merah di leher dan lengannya. Bibirnya tersenyum mengingat apa yang tadi malam ia lakukan bersama minjeong.

Tangannya terulur mengusap pipi gadis itu, lalu mencium lembut bibir cherry di depannya. Membuat si pemilik membuka matanya, ia menatap mata jimin.

"Good morning chagiya?? " Ucap minjeong, jimin tersenyum.

"Morning too my babe... " Jimin mencium kening minjeong,lalu menatap minjeong lagi.

"Eumm saya senang... Ketika saya bangun masa depan saya ada di samping saya... Kkk" Minjeong terkikik geli ketika jimin membenamkan wajahnya di ceruk lehernya.

.
.
.
.

Jimin kini memegang segelas kopi panas, tubuhnya ia tutup dengan selimut, suhu dinginnya kota membuat nya malas untuk sekedar beranjak dari kasur. Minjeong capek memaksa jimin agar beranjak dari kasurnya, dan akan berakhir dengan kata

"ini hari libur... Saya bebas bermalasan di kasur pacar saya"

Minjeong  menarik kursi kerjanya dan duduk di depan jimin yang kini menyeruput kopi buatannya.

"Bagaimana? Lebih hangat? " Jimin mengangguk.

"Akan lebih hangat jika kita bermain lagi.." Seketika minjeong memanas pipinya, oke jimin sekarang pervert.

"Yahh! Kamu pikir itu hangat?! Ini sakit! " Tandas minjeong.

"Eumm?? Benarkah??? Coba aku lihat... " Jimin menaikan alisnya.

" Apa kita harus mandi bersama? Seperti tadi malam kita lupa... " Ucap jimin membuat, tatapan minjeong bergidik ngeri.

"Tentu... Kita mandi bersama... Tapi tidak dengan bermain... " Ucap minjeong final.

SHE's HANDSOME || jiminjeong/winrinaWhere stories live. Discover now