06. Permintaan Arvan

Mulai dari awal
                                    

"G-gue ada urusan sama dia." Jawab Jivan

"Daripada sama bang Arvan yang galak, mending sama kita aja."

"Iya sini duduk sama a'a."

"Bos Arvan mah kasar, jadi sini aja yuk cantik."

"Eh eh eh godain siapa lo?"

Suara berat Garen terdengar. Ia menghampiri anggota yang ada di luar karena mendengar suara mereka yang kuat

"Itu bang ada cewek cakep, seragam nya sih seragam TRISATYA." Jawab salah satu anggota DELVAROS sambil menunjuk Jivan

Garren pun melihat ke arah Jivan. "Eh! Jivan? Kok lo ada di sini? Lo nyari si Arvan?" Tanya Garren

"Oh namanya Jivan!"

"Namanya cantik, sama kayak orang nya."

"Bukan pacar si bos kan?"

"Buset dah lu pada! Jangan heboh gitu dong, kasihan tuh si Jivan sampe gugup!" Tegur Garren

"Kalo lo nyari si Arvan, itu dia ada di dalem sama yang lain. Masuk aja." Suruh Garren

"Makasih banyak ya Ren!" Balas Jivan. Jivan pun langsung masuk ke dalam, dan melihat ada Arvan yang duduk di sofa bersama Angkasa, Utara, Endra, dan beberapa anggota DELVAROS yang tak dikenalinya

"Arvan.." Panggil Jivan

Lagi lagi semua orang menatap ke arah Jivan bersamaan

"Kok lo bisa ada di sini?" Tanya Utara bingung. Ia kira Jivan tidak berani jika disuruh datang  ke basecamp geng motor seperti ini

"Ngapain lo?" Tanya Arvan dengan suara beratnya. "Ini, Jivan mau anterin kunci jawaban buat Arvan." Jawab Jivan

"Kunci jawaban? Kunci jawaban apa sih?" Bingung Arvan. "Masa Arvan lupa? Tadi Arvan nyuruh Angkasa buat nyuruh Jivan ambil kunci jawaban ujian." Jawab Jivan jujur

Arvan pun menatap sinis Angkasa yang sedang santai memainkan game online di handphone nya

"Sini ikut gue." Ajak Arvan sambil menarik kuat tangan Jivan

"Kerjaan lo?" Tanya Endra pada Angkasa.

"Iya."

"Kenapa?"

"Gue cuman mau ngasih pelajaran sama tuh cewek."

Jawaban santai dari Angkasa membuat Utara dan Garren geleng-geleng kepala

Ia tidak tahu ada dendam apa Angkasa pada Jivan

***

"Eh Arvan kita mau kemana?" Tanya Jivan. "Naik." Suruh Arvan

"Naik kemana?"

"Ke surga! Ya ke motor gue lah bego!"

Jivan menggerutu kecil, tapi ia tetap saja naik ke atas motor Arvan. Arvan pun langsung melajukan motornya dengan kecepatan penuh agar cepat sampai di tempat tujuan

"ARVAN PELAN PELAN DONG!" Teriak Jivan. "Kalo lo takut, peluk gue aja!" Suruh Arvan

Jivan pun dengan senang hati memeluk Arvan erat. Ia menyenderkan kepalanya di punggung Arvan, dan tersenyum manis

Arvan yang sadar jika Jivan memeluknya erat justru tersenyum di balik helm nya

"Eh? Arvan make jam tangan pemberian Jivan ya?" Ucap Jivan yang sadar jika Arvan memakai jam tangan pemberian nya

"Ekhm! Gue make karna jam tangan gue yang lain emang udah jelek aja." Jawab Arvan berbohong

"Gak penting alasan nya apa, yang penting Arvan mau make hadiah pemberian Jivan!" Balas Jivan lagi

GARVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang