"Halo semuanya"
"Sudah perkenalan semua?"
"Sudah ka"
"Sudah kenal kakak osisnya?"
"Belum"
"Ajak kenalan dong haha, oke silahkan dilanjut ya"
"KAK"
Kamu pun berbalik dan menyauti suara tersebut
"Iya?"
"Nama kakak siapa?"
"Khusus nama kakak ga bisa disebut"
"Yah"
"Semangat ya semuanya"
——————————————————
"Huum hai kak, ketemu lagi kita"
"Halo juga"
"Kakak sama siapa kesini?"
"Sendiri aja, kenapa emangnya?"
"Gapapa si, udah makan ka?"
"Belum, nanti aja pas dirumah"
"Sekarang aja yuk kak, bareng sama aku aja"
"Oke, traktir saya ya"
"Siap deh"
"Kakak punya list atau tujuan yang belum terwujud ga?"
"Ada sih, tapi saya ga yakin bakalan ngedatengin tempat itu"
"Kalau boleh tau tempat apa aja yang pengen kaka datengin?"
"Kepantai pengen ngeliat matahari tenggelam pasti warna jingganya bagus, pengen naik gunung juga tapi ga memungkinkan takut ngerepotin, terus pengen ketemu adik-adik di panti udah lama banget saya ga kesana"
"Kak"
"Iya, ada apa?"
"Ayo kita capai semua yang kakak pengen datengin"
——————————————————
"Uhm hai kak, selamat ya atas kelulusannya"
"Terimakasih, btw kamu makin cakep aja haha"
"......."
"Oh iya gimana osis sekarang?"
"Ya gitu deh kak ternyata lebih berat ya jadi seorang ketos waktu SMA"
"Ya emang berat si, tapi ada enaknya juga kan kamu jadi banyak di sukain orang"
"Ada benernya juga si" (Tapi kan saya sukanya sama kaka gimana dong) Lanjutnya dalam hati
"Yaudah aku kesana dulu ya"
"Iya kak hati-hati"
"Semangat kerjanya adik manis"
——————————————————
"Mereka ga salah"
"Halah bacot"
"Lu kalo punya masalah sama gua selesein sama gua jangan bawa-bawa orang lain"
"Dasar pengecut"
"Bajingan"
YOU ARE READING
Jarak Hubungan
Teen FictionMengandung kata-kata yang kasar⚠️ Tak ada gunanya menyalahkan keadaan, jika sudah takdir yang memaksa untuk berpisah, jalan terbaik hanya mengikhlaskan. -Jeanna Perpisahan mengajarkan kita banyak hal termasuk tentang tidak lagi bersama tapi masih me...
