Perkara makanan pedas

13 13 0
                                    

Tandai typo ya gaes🤭






"Nikmati apa yang memang harus kamu nikmati jangan sampai menyesal dikemudian hari."

*AUTHOR*

Hari ini pelajaran dimulai oleh pelajaran olahraga, pelajaran yang jujur saja tidak pernah aku suka karena sering di luar kelas dan dengan kegiatan yang bisa mengeluarkan keringat.

Aku juga tidak pernah suka olahraga karena menurutku melelahkan padahal olahraga adalah kegiatan yang berguna untuk tubuh, namun menurut ku hanya membuang-buang waktu.

Tidak heran nilai PJOK ku selalu pas KKM, malah terancam dibawah KKM karena aku tidak menguasai semua materi olahraga, mungkin yang ku kuasai hanya saat pemanasan.

Di sekolah ku pelajaran olahraga selalu fokus di volly dan futsal sedangkan basket hanya selingan saja, pasalnya guru olahraga di sekolah ku adalah atlet volly kampung.

Sedangkan futsal adalah kegiatan yang paling disukai sebagian siswa laki-laki maka  dua olahraga itu selalu menjadi fokus ketika pelajaran olah raga.

Di kelas ku pun banyak yang mengikuti ekskul volly ball, tidak aneh jika setiap pelajaran siswa yang mengikuti ekskul itu mendapat nilai plus.

Kini aku dan Niana sedang berteduh dibawah pohon rambutan yang menjulang ke lapangan, mengipasi leher yang terasa panas sambil memperhatikan teman-teman ku bermain volly.

Saat aku fokus memperhatikan permainan yang sama sekali tidak ku mengerti, aku merasa ada sesuatu yang dingin menerpa pipi sebelah kanan ku lantas aku menengok kearah kanan.

Ternyata sebuah plastik berisikan es menggelantung disana, dan pelakunya adalah Dirga. Dengan tidak tahu malunya aku merampas es itu.

"Heh, tanpa dosa banget lu ngambil es gw." Ujarnya sambil mengipasi wajahku dengan kardus yang entah dia dapatkan dimana.

"Abisnya lu kek lagi ngasih, terus nih esnya juga rasa mangga kesukaan gw banget." Gerutu ku sambil terus menyeruput esnya.

"Eh Yas, bagi dong haus juga nih." Pinta Niana yang sudah mengambil esnya tanpa mendengar persetujuan ku.

"Heh, minta beliin sana sama pacar lu!" Seru Dirga. Ini yang diminta aku kenapa Dirga yang sewot ya.

"Apaan si, ini juga esnya Dyas kok lu ngegas." Jawab Niana tidak mau mengalah.

"Iya itu emang esnya Dyas cuma yang beliin kan gw, pake duit gw." Balas Dirga sengit.

"Stop! Biar aja sih Ga orang biasanya juga Niana gitu sama gw, terus itu bawa-bawa duit maksudnya apa? Lu gak ikhlas beliin gw es?." Cecar ku tak kalah ngegas membuat dua manusia yang tadi sibuk berdebat menganga sampai-sampai ada lalat yang ingin masuk kedalamnya. Canda lalat.

"Eh, e-enggak gitu Yas maksud gw ah udahlah terserah kalian, emang ya perempuan itu selalu merasa benar." Jawab Dirga mengalah sambil menekan kata merasa.

"Nah itu tau." Jawab Niana dan diangguki oleh ku.

Setelah itu tidak ada sautan lagi dari mulut Dirga sepertinya dia menyerah dan kini orang itu meninggalkan kami berdua.

Bukan CLBK Where stories live. Discover now