malam mingguan?

25 18 8
                                    

"Pergi kemana pun kamu mau, tapi ingat satu hal pulang lah kepada ku setelahnya"

*Dyas Anastasya*

Kini aku sedang rebahan setelah tadi membersihakn diri, sambil rebahan aku menscrool ponselku mencari drakor mana yang belum ku tonton, tiba-tiba aku dengan pintu di buka lalu di tutup kembali dan langkah semakin dekat ke arah ku.

Menoleh ke arah suara aku melihat Lala dengan alis menekuk dan mata memicing, ku lihat kembali sepertinya dia sedang dalam keadaaan buruk, terlihat dari rambut yang acak-acakan dan wajah yang sembab seperti habis menangis.

Ku perhatikan saja tanpa banyak bicara, dia mulai mendekat ke arah kasur ku. Terdengar suara sesenggukan semakin jelas dan tiba-tiba saja "Aaaaaaaaa dyas gw putus." Teriaknya ke telinga ku, sontak saja aku menjauhkan wajahnya dari wajah ku dengan cara menaboknya.

Di menelungkup kan wajahnya di bantal milik ku, aku pun berbalik untuk melihat keadaannya, mengusap pelan punggungnya dan tangan sebelah lagi meraih tissue di nakas dekat kasur ku.

Membangunkan Lala dan memberikan sekotak tissue ke arahnya. "Kok bisa putus?" Tanya ku pelan.

Lala memandang wajahku dengan mata yang masih basah. "Ya bisa lah, orang nikah aja bisa cerai apalagi gw cuma pacaran." Jawabnya kesal

Menyebalkan sekali jawaban lala tapi emang sih ada benarnya juga aku jadi berpikir kalo aku dan Nando bisa saja berpisah secara kami hanya teman bukan apa-apa, eh kok aku malah kepikiran Nando sih.

"Ya maksud gw itu, apa penyebab lu putus?" Tanya ku dengan penuh rasa dongkol.

"Gw abis bajak hp dia dan liat dia chat sama mantannya pake kata sayang lagi!" Jawabnya menggebu lalu setelah itu kembali menangis sesenggukan.

"Lah, lu gak nanya atau minta penjelasan gitu sama pacar lu, siapa tau lu cuma salah paham." Aku memberikan saran kepada Lala, bukan kah dalam satu hubungan itu harus ada komunikasi?

"Gak gw langsung kasih ke dia ponselnya terus udah gitu gw langsung bilang kita putus terus pergi deh." Jawabnya sambil menghapus air matanya dengan tissue.

"Emang kalimatnya gimana si sampe lu gak mau minta penjelasan?" Tanya ku penasaran

"Gini, kata si ceweknya itu 'Barang dari lu gw buang' terus pacar gw balas begini 'jangan, sayang gw belinya pake duit kalo lu udah gak mau sini balikin' gitu katanya ya gw marah lah!" Ujar Lala menggebu, dan aku hanya menggeleng ingin mengumpati sepupu gila satu ini.

"La tau gak yang lu lakuin itu bodoh banget." Ucap ku gemas kepadanya.

"Bodoh gimana sih? Gini ya Yas cewek mana yang bakal gak cemburu kalo cowoknya manggil sayang sama cewek lain apalagi cewek itu mantannya" Ucap Lala tak terima.

"Heh markonah sayang yang dimaksud pacar lu itu bukan sayang yang emang di sayang sama cewek tapi dia sayang sama barang pemberian dia yang mau di buang." Jelas ku gemas.

"Emang gitu? Terus gw salah dong?" Tanyanya dengan wajah polos yang membuat tangan ku semakin gemas untuk menaboknya.

"Iya markijem lu salah, gih pulang sana pasti pacar lu ada dirumah lu dah." Usir ku padanya karena aku yakin sekali pacar Lala pasti sudah ada dirumahnya.

Bukan CLBK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang