Dirga dengan segala kejailannya

24 19 5
                                    

"Gunakan masa sehat mu sebaik-baiknya, sebelum masa sakit mu tiba"

*AUTHOR*

Upacara kali ini terasa sedikit lebih lama, sebenarnya setiap upacara selalu merasakan ingin cepat selesai, tapi kali ini sepertinya keinginan ku naik sampai dua kali lipat.

Aku tidak nyaman berdiri di depan Dirga, rasanya seperti kamu menjadi barbie mariposa, canda Barbie.

Setelah ucapannya tadi dia tidak sedikitpun merasa bersalah kepada ku, malah dia semakin gencar mengganggu ku mulai dari menarik rambut ku, menyentuh bahuku, atau berbisik sesuatu yang tidak penting.

Ingin rasanya berpindah tempat, tapi aku sudah terlanjur berada disini setengah berjalannya upacara, aku berharap hari ini pembina tidak banyak bicara huft, lagian paling yang di bahas tentang kebersihan dan kebersihan terus.

Setelah menunggu lama seperti menunggu Nando nembak dan author punya pacar, akhirnya upacara ini selesai juga.

Selepas pemimpin pasukan membubarkan barisan aku langsung berlari menuju kelas. Tidak perduli suara Niana yang bagaikan toa meneriaki ku, aku bahkan menerjang siapapun yang ada di depan ku.

Akhirnya aku sampai dikelas, lalu setelah itu aku langsung menyimpan topi ku di meja tempat aku duduk, aku lanjut berlari keluar dari kelas menuju toilet, ya aku cepat-cepat berlalu dari lapangan karena aku kebelet. Yakali lari dari Dirga percuma!! Kan dia satu kelas dengan ku.

Setelah melancarkan aksi ku, mengeluarkan air yang mengendak di kantong kemih itu, aku lantas keluar toilet dengan rasa lega.

Aku berjalan sambil sesekali bergumam menyanyikan lagu secara random, kadang sesekali menyapa orang yang aku kenal, aku berjalan dengan riang namun, keceriaan ku tiba-tiba hilang karena melihat Dirga berjalan ke arah ku.

Aku bersembunyi dengan masuk ke ruang kelas di samping ku, menunggu Dirga melewati kelas itu aku menengok dari celah pintu. Namun saat aku asik mengintip tiba-tiba bahu ku di tepuk dengan tidak manusiawi nya.

"SETAN, sakit banget gila!!" Ucap ku kaget. Lantas segera menoleh ke belakang, ternyata itu adalah Feni teman kelas ku waktu kelas 10.

"Ngapain lu?" Tanya nya sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Shuut, diem gw lagi sembunyi." Jawab ku dengan pelan dan masih mengintip.

"Yaelah sembunyi dari siapa si." Tanya Feni lagi, sambil menengok ke arah yang aku lihat

Aku menoleh ke Feni, memutar bola mata dan beralu dari sana, tetap dengan hati-hati aku berjalan sambil menengok kanan-kiri, bernafas lega karena tidak berpapasan dengan Dirga, setidaknya aku ingin tenang sebelum nanti dia mengganggu ku lagi.

Sesampainya dikelas aku langsung duduk di kursi ku. Menunggu guru datang dengan mendengarkan betapa berisiknya kelas ku, lalu sesaat kemudian guru tiba dengan seseorang mengikuti dari belakang.

Aku dan Niana saling menoleh berhadapan, lalu memandang depan kembali. Melihat Dirga di depan aku tidak kaget karena sudah tau namun aku kesal dengan wajah tengilnya yang memandangku jail.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, anak-anak kalian kedatangan teman baru dari luar kota, mari nak perkenalkan dirimu." Ujar ibu guru mempersilahkan Dirga berkenalan.

Bukan CLBK Where stories live. Discover now