07

4 1 0
                                    

Sejuk, tenang dan tentram. Nyaman sekali untuk melaksanakan ibadah, hari ini adalah hari minggu. Hari dimana untuk beberapa agama melaksanakan kewajiban sebagai masyarakat yang beragama. Kala dan keluarganya sudah sampai gereja sejak 30 menit sebelum ibadah dimulai. Ibadah berlangsung dengan sangat khidmat. sebelum meninggalkan gereja, Kala dan keluarganya menyempatkan diri untuk menaruh lilin ditempat yang sudah disediakan lalu berdoa kepada sang Bunda.

"sudah selesai kal?" tanya papa

"sudah pah. Oh iya, kita boleh mampir makan ga pah? Kala lapar hehehe" ucapku sambil memasuki mobil

Papa menggangukkan kepala, bertanda iya.

Skip perjalanan pulang

Dalam perjalanan menuju rumah, kala melihat seseorang yang tidak asing. Seseorang yang pernah ia temui beberapa hari yang lalu. Akhirnya kala meminta untuk diturunkan dengan alasan untuk pergi ke swalayan. Setelah diizinkan oleh keluarganya, kala turun dari mobil. Setelah mobil papa nya pergi kala mematung karna mata itu menatapnya.

Matanya indah tapi sayang kosong. Batin kala

Ia bergegas untuk pergi, agar tidak ketahuan. Setelah bersembunyi, akhirnya kala memutuskan untuk menemui seseorang itu. Dan..

"haiii" sapaku

Dia mengernyitkan alis

"haloo" sapaku ulang sambil melambaikan tangan di depan wajahnya

"siapa" tanyanya dengan nada cueknya

"kala, namaku. Namamu si-" ucapku terpotong

"komandan" teriak anak kecil itu sambil berlari kearahnya

Komandan? Tanyaku dalam hati

"iel kamu kesana dulu ya, nanti saya nyusul." Ucapnya

Anak kecil itu kembali berlari menemui teman-temannya. Ternyata dibalik tembok Gedung kosong ini, ada taman yang cukup luas. Disana terdapat beberapa peralatan seperti layaknya sekolah. Anak-anak itu melambaikan tangan dan tersenyum manis saat melihat komandannya tiba. Suasana siang hari itu cukup mendukung kegiatan mereka ditempat terbuka, tidak panas ataupun hujan.

"kamu mengajar?" tanyaku

"ada keperluan apa? Disini tidak ada bangku dengan jumlah banyak seperti dicafè itu." katanya

Sial. Dia menyindirku batinku

"hmmmm, saat itu aku hanya ingin berkenalan tapi kamu malah salah mengartikan maksudku. Aku tidak ada keperluan apa-apa. seperti yang ku bilang tadi, aku hanya ingin berkenalan." Jelasku padanya

"saya tidak ada waktu untuk berkenalan dengan orang asing seperti kamu. Saya harus kembali mengajar, kamu bisa pergi dari sini." Ucapnya sambil melangkah pergi

"komandan, kakak cantik itu siapa?" tanya salah satu anak itu yang bernama rai ketika ia sudah duduk dibangkunya

aku meliriknya, aku juga tidak tahu siapa dia. Ia terus mendesak agar aku mau berkenalan dengannya. Aku sudah menyuruhnya pergi namun dia malah berjalan ke arah ku. Dia memang ingin banyak tahu atau tak tahu malu?

"halo semuanya, perkenalkan namaku kala." Sapanya sambil tersenyum

"halo kak kala" sapa balik anak-anak itu

"teman-teman apa aku boleh bergabung dengan kalian?" tanyanya

"boleh kok, ya kan ndan?" tanya iel kepadaku

"boleh ndan?" tanyanya lagi untuk memastikan apakah aku mengizinkan atau tidak

"berhenti memanggil saya ndan, kamu bukan bagian dari saya atau pun mereka. Mari anak-anak kita belajar." Jawabku

k a lWhere stories live. Discover now