O5= Belanja atau rusuh?

13 2 0
                                    

Sebelum itu vote dan komen saya sarankan, terimakasih <3

Sebelum itu vote dan komen saya sarankan, terimakasih <3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♥|puzzle piece|♥

Sesuai permintaan Nana alias Nadevan tentang liburan sudah di setujui oleh orang rumah kalau mereka akan bakar-bakar saja di halaman belakang yang cukup luas. Kini mereka semua tengah duduk melingkar di meja makan. Menikmati masakan bunda yang lezat tiada duanya.

"Coba aja bunda tiap hari masak gini, bisa kenyang aku!" celetuk Haikal yang ada disamping Nana. Nana lalu melirik dan mendengus, lantas dia menjejelkan tempe utuh ke mulut Haikal yang licinnya kayak ubin masjid.

"Yang bayar emang elu? Kalo dikampus aja uang ngeprint masih malak gue!" cerca Nana sambil melirik ke arah Haikal.

"Bang Ekal mah emang gitu, manusia gak bermodal sejagat raya. Aku pernah mikir, kalo pacaran nanti pacarnya dikasih apa ya?" kini ganti Jinan yang nyeletuk, bocah itu walau luarnya  malu-malu kucing tapi kalau udah ngerjain Haikal dia ada di garda paling depan. Haikal lantas mendengus kesal dan kembali melahap nasinya, alhasil semua yang ada di meja makan tertawa melihat kekesalan Haikal.

"Jangan gitu dek, nanti nangis dia. Biasanya kalo nangis ngadu ke bunda, mas, sama bapak." Dika mengompori. Tapi ada benarnya, setiap Haikal kesal karena dibully oleh saudara-saudaranya pasti bakalan ngadu ke dia. Udah gitu pake gaya mulutnya monyong-monyong segala lagi, bikin Dika pengen nabok aja rasanya.

"Kapan gue nangis?!"

"Halah, waktu lo rebutan permen sama Ayu tuh nangis. Padahal ya pak, bun itu kan permennya mas kasih buat Ayu. Malu aku pak diliatin sama tetangga!" kini Jean yang mengadu. Bapak dan bunda lantas tertawa, sudah biasa sebenarnya Haikal menjadi bulan-bulanan dirumah. Tapi itu juga karena ulahnya sendiri, sebenarnya yang biasanya jadi bulan-bulanan bukan cuma dia, si Candra contohnya. Saat bapak tau kalau anaknya itu pacaran sama anak RT sebelah langsung direstuin. Digoda melulu sama bapak sampai anaknya mogok makan, alhasil bapak dihukum bunda untuk tidur di sofa.

"Oh iya,  mas jadi gaet anaknya pak Bambang nggak?" bapak menaik turunkan alisnya. Tatapannya memang bukan ke Jean, tapi Jean tau bapak tengah menyindirnya.

"Gatau ah pak, bapaknya sulit ditaklukan alih-alih anaknya." Jean menjawab dengan lesu, tapi akhir-akhir ini kedekatannya dengan Arunika semakin terasa. Bahkan setiap hari Jean chattan sama Arunika. Arunika cewek manis yang rambutnya sepunggung, anak jurusan seni yang kini menjadi idaman seorang Jeandra Wijaya. Persetan bapaknya, yang penting mah anaknya dulu. Prinsip Jean itu pantang mundur sebelum maju! Serah Jean aja deh ya.

Lantas bapak, bunda dan saudara-saudaranya tertawa. Ngenes! Pikir mereka. Lalu seperti biasa, meja makan tidak pernah lepas dari gurauan dan obrolan hangat antara mereka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 05, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Puzzle Piece |NCT Dream✔Where stories live. Discover now