8

632 128 6
                                    

Malam semakin larut, banyak pasien yang sudah tak kuasa manahan kantuk. Bisa dilihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul satu dini hari, waktu yang pas untuk 'mereka' beraksi. Di dalam rumah sakit tua ini terdapat puluhan dedemit yang siap menjalankan misi, tentu saja menakut-nakuti. Mereka menganggap hal itu sebagai hiburan tersendiri.

Lihat saja sendiri, terdapat seorang hantu muda yang sedang siaga menunggu mangsa. Ia berdiri di ujung lorong, siap dengan sebuah keranda yang akan ia mainkan saat ada orang lewat. Hantu berjenis kelamin laki-laki itu sudah hafal, biasanya jam segini akan ada beberapa pasien yang keluar untuk ke toilet.

Tak berselang waktu lama, mangsanya benar-benar tiba. Terlihat seorang pasien wanita yang sedang berjalan dengan gontai ke arahnya, lebih tepatnya ke arah toilet yang ada di dekatnya. Tanpa menunggu waktu lama lagi, hantu itu mendorong kerandanya mengarah ke wanita tersebut.










GREK-GREK!











"AAAAAAHHH!"











Dengan sedikit tertatih, pasien wanita itu berusaha untuk berlari kembali menuju kamarnya. Tapi, saat dia akan belok ke lorong berikutnya, netranya menangkap sesosok suster dengan wajah buruk rupa sedang mengesot ke arahnya.

Sontak ia membalikkan badan, dan betapa terkejutnya ia saat maniknya kembali mendapatkan pemandangan yang sama sekali tak ingin ia pandang. Wanita itu melihat sosok berwarna hitam besar, yang menjulang tinggi di hadapannya, dengan sorot mata merah menatapnya tajam.










"AAAAAAHHH!" teriaknya lagi.











Sosok itu tiba-tiba menghilang, dan saat ia tolehkan kepalanya ke belakang ternyata suster ngesot tadi juga sudah tidak kelihatan. Akhirnya, ia bisa bernapas dengan lega. Sebelum...











KRIET....












Pintu dari sebuah ruangan di sisi kirinya tiba-tiba terbuka. Ternyata ia tak dibiarkan bernapas dengan tenang semudah itu, permainan ini belum berakhir dan akan terus berlanjut sampai 'mereka' puas.

Saat wanita itu membaca plang yang tertulis di atas pintu, matanya membola seketika. Tubuhnya lemas dan juga bergetar hebat, belum lagi napasnya yang memburu. Ia takut sekaligus merinding saat membaca tulisan 'kamar mayat' di depannya.











"HIHIHIHIHIHI...."











Terdengar suara gelakan tawa yang sangat melengking memenuhi telinganya. Membuat kakinya lemas hingga tak bisa berkutik. Tak lagi mampu menopang tubuhnya yang masih gemetar, akhirnya wanita itu terduduk di lantai lorong rumah sakit yang entah kenapa sangat sepi ini. Ia menangis dengan terus memejamkan kedua matanya dan tak lupa menutup telinga dengan kedua tangannya.












"Hiks... Hiks... Hiks...."












Jika kalian mengira itu adalah suara tangisan wanita itu, kalian salah. Kenyataannya wanita itu semakin menegang saat rungunya menangkap suara tangisan anak kecil. Meskipun terdengar sangat lirih, indera pendengarannya masih bisa mendengar suara itu. Terdengar semakin jauh dan kian menjauh, dan hilang.

Untungnya, kesadarannya masih tersisa. Tak ingin lagi menjumpai hal-hal menyeramkan lainnya, wanita itu membalikkan tubuhnya hendak beranjak dari duduknya untuk segera kembali ke kamarnya atau meminta bantuan. Namun, saat wajahnya berhasil berpaling....










Damn, I'm A Ghost ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang