PART 42

51.4K 2.6K 214
                                    

Alexa menyusuri lorong mansionnya, ia tidak sengaja melihat pintu ruang kerja suaminya yang terbuka kecil menampilkan Leon yang tengah duduk dikursi kebesarannya sedang memijit pelipisnya.

"Daddy, ini mommy. Boleh masuk?" Tanya Alexa sambil membuka pintu ruangan kerja Leon, pria itu melihatnya sekilas tanpa menjawab ucapan istrinya.

Alexa berjalan pelan kearah suaminya, ia duduk dipangkun Leon dengan posisi menyamping. Alexa menyandarkan kepalanya di dada bidang Leon "Daddy mau mommy bikinin coffee?"

Leon menggeleng "Tidak usah, terima kasih."

"K-kalo gitu daddy mau apa sekarang? Bilang sama mommy, nanti mommy bikinin."

Leon menunduk menatap tajam Alexa "Saya bilang tidak usah, ya tidak usah Alexa!"

Alexa merasakan nyeri di dadanya saat Leon menyembut nama dirinya tidak memakai embel-embel 'mommy'. Air matanya perlahan turun membasahi wajahnya, ia turun dari pangkuan Leon menatap pria itu dengan tatapan kecewa.

"Kalau Alexa salah, Alexa minta maaf sama daddy. Maaf, Alexa udah lancang ngomong kayak gini tapi apa boleh Alexa sakit hati karena perkataan daddy dan perbuatan daddy? Rasanya sakit sekali... Alexa memang bukan istri yang baik untuk daddy dan juga bukan mommy yang baik untuk anak-anak."

"Alexa belum bisa merawat dengan baik baby triplet, Alexa bukan wanita seperti diluaran sana yang pintar! Alexa hanya lulusan SMA, Alexa tidak punya gelar sarjana seperti daddy! Alexa tidak becus menjaga baby triplet! Iya, Alexa bukan mommy yang baik."

"Apa salah Alexa ngungkapin semua rasa sakit yang Alexa tutupin sekarang? Alexa sakit Daddy, sakit hiks..."

"Jangan pernah marah sama baby triplet, ini bukan salah Aidan dan juga Aiden, daddy. Kita gak tau apa yang sebenarnya terjadi, salahin aja Alexa karena gak becus jaga dedek!"

"Alexa janji Alexa bakal jaga baby triplet disekolah, Alexa bakal tiap hari anterin dan tungguin mereka. Alexa janji, daddy."

Tubub Alexa merosot, ia memeluk kedua lututnya menangis terisak disana "ALEXA BODOH!"

"ALEXA BUKAN ISTRI YANG BAIK."

"ALEXA GAK BECUS!"

"ALEXA MEMANG PANTAS DAPETIN INI SEMUA! DADDY BENAR, ALEXA SELALU SALAH DAN PANTAS DISALAHKAN. ALEXA SELALU MELAKUKAN KESALAHAN."

Leon bersimpuh sambil memeluk erat tubuh istrinya yang duduk dilantai, Alexa memberontak dalam pelukan suaminya. "Alexa cuma benalu dikehidupan daddy, seharusnya daddy jangan nikahin Alexa si cewek miskin ini." Alexa memukul kencang dadanya merasakan sesak yang amat terdalam, dengan cepat Leon menahannya.

"Sttt... baby girl, I'am sorry."

"Jangan ngomong kayak gitu sayang, mommy bukan benalu! Mommy segalanya buat daddy."

"T-TAPI KENAPA? DADDY, HIKS..."

"ALEXA BENCI DADDY!"

"DADDY TINGGALIN ALEXA AJA! DADDY CARI WANITA LAIN, ALEXA MAU MINTA CER—Hmppp"

Leon membungkam bibir Alexa dengan ciumannya, mengulum, melumat sesekali mengigit kecil bibir istrinya. Leon mengambil kedua tangan Alexa untuk dikaitkan ke lehernya, ia mengelus puncak kepala Alexa dengan penuh kelembutan.

"Jangan pernah bicara kotor seperti itu! Sampai kapanpun mommy tidak akan bisa jauh dari daddy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pernah bicara kotor seperti itu! Sampai kapanpun mommy tidak akan bisa jauh dari daddy."

Leon mengangkat Alexa ke gendongannya berjalan menuju sofa, Alexa menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Leon masih dengan isakan kecil yang belum berhenti.

"Daddy jahat..."

"Daddy gak cinta mommy..."

Leon mempererat pelukannya dan menciumi pelipis Alexa dengan sayang "Daddy cinta mommy selamanya. Maafkan perkataan daddy tadi."

"Mau memaafkan, daddy hm?"

Alexa menganggukkan kepalanya sembari memeluk erat leher Leon "Jangan pernah bicara kotor seperti itu lagi ya? Semua pasti ada jalan keluarnya seperti ucapan mommy tadi, maafkan segala kesalahan daddy selama ini."

"Maafin mommy, daddy."

"It's okay baby, jangan diulangi lagi."

Alexa mendongak menatap wajah Leon diatasnya, ia tersenyum tipis bersyukur karena dikelilingi orang yang selalu sayang kepadanya. "Mommy sayang daddy dan baby triplet."

***

Aidan dan Aiden mengepalkan kedua tangannya saat Steven menayangkan video CCTV kejadian tadi disekolah.

"Anak anjing!" Ucap Aiden saat Sasha teman satu kelasnya mengejek adik kembarnya.

Beruntung CCTV itu terdapat audio sehingga semua rekaman pergerakan mereka semua beserta suaranya terdapat dalam video berdurasi 10 menit itu.

"Gila! Cari mati tuh orang." Sentak Aidan saat Sasha mendorong kasar bahu adiknya.

"Om, udah kasih tau daddy?"

Steven mengangguk "Sudah, tuan muda. Tetapi Tuan belum membaca pesan saya."

Aidan dan Aiden menghela nafas, mereka akan meminta maaf kepada daddynya jika pria itu masuk kedalam kamarnya atau menyuruh mereka keluar.

Steven memang sekarang berada dikamar baby triplet karena Aidan yang menyuruhnya untuk datang kesini.

Mereka berdua tidak mau membantah ucapan daddynya, jika mereka membantah pasti akan sulit mendapat kepercayaan daddyny kembali.

"Om, udah cari keberadaan mereka semua?"

Lagi-lagi Steven mengangguk "Tuan muda tenang saja, sekolah taman kanak-kanak itu pasti akan segera di tutup berikut dengan beberapa anak yang ada didalam tempat kejadian akan diberi hukum atas apa yang mereka lakukan pada nona muda."

"Sekolah tuan muda dan nona muda sudah diurus oleh William."

"Kita sekolah dimana, om?" Tanya Aidan.

"Dekat dengan kantor daddy, tuan."

Aidan dan Aiden mengangguk, mereka tidak masalah jika harus pindah karena bagaimanapun pasti ini semua karena daddynya yang ingin menjaga mereka, menjaga keselamatan mereka bertiga. Daddynya akan selalu menjadi tameng untuk mommy dan mereka bertiga.

"Kalau begitu saya pamit keluar, tuan muda. Permisi."

"Iya, om."

LEXA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang