PART 40

59.9K 2.5K 31
                                    

Pagi ini baby triplet sudah rapih dengan pakaian bebas untuk segera pergi ke sekolah, jarak rumah antara mansion dengan sekolah taman kanak-kanak hanya sekitar 20 menit saja. Baby triplet sudah mengenakan celana joger hitam dan kaos berwarna putih senada dengan sepatu mereka yang dikenakan hari ini.

Aidan dan Aiden tengah menikmati sarapan paginya sedangkan baby Ola sedang menyusu pada mommynya, umurnya sudah 4 tahun tapi bayi kecil masih saja menyusu langsung pada pabriknya.

"Mommy, dedek gak mau cekola ya?" ucap baby Ola disela hisapannya.

Alexa menaikan sebelah alisnya, "Why, baby?"

"Kenapa, cantik?" Tanya Leon juga.

Baby ola melepaskan putingnya dengan cepat Alexa memasukkan kembali payudaranya kedalam bra karena air susunya menetes "Gak mau, dedek mauna ikut cama daddy! Please..." rengeknya sambil menyatukan kedua tangannya memohon kepada daddynya.

"Disana nanti ketemu teman-teman yang banyak loh..." kata Alexa sambil beranjak dari duduknya lalu berjalan meninggalkan mereka semua.

"Mommy mau kemana?! Janan tinggalin dedek dong ih." Baby Ola berteriak sambil berlari mengejar mommynya yang berjalan menuju dapur.

"Kenapa sih dek? Mommy mau ambil susu buat dedek, siapa juga yang mau ninggalin anak cantik ini hm?"

Baby Ola memajukan bibirnya sambil menatap wajah mommynya "Kenapa tuh bibirnya, mau dicium mommy ya? Iya hm?"

Alexa menunduk lalu mengecup bibir putri kecilnya yang semakin cemberut "Ih,mommy!" baby Ola berlari meninggalkan Alexa yang terkekeh.

Baby Ola menghampiri Leon meminta duduk dipangkuannya, Leon mengusap punggung putri bungsunya dengan pelan dan lembut "Kenapa gak mau sekolah hm? Dedek takut dijahatin sama orang lain?"

"Gak akan ada yang berani jahatin princess Auroranya daddy dan mommy!"

Baby Ola menutup mulutnya sambil terkikik geli, baginya daddy Leon adalah super hero bagi mommy, dirinya dan kedua kembarannya.

Tidak ada yang boleh menindas istri beserta anak-anaknya, jika mereka terluka sedikit pun Leon tidak akan diam saja.

"Dedek, berangkat yuk! Udah siang loh." Kata Aidan sambil mengusap mulutnya dengan tissu.

"Abang gak dengel dedekna bilang apa ya? Dedek gak mau cekola!"

"Yaudah kita tinggalin dedek aja! Yuk, bang." Ajak Aiden pada Aidan agar segera berangkat meninggalkan baby Ola yang mengerucutkan bibirnya.

"Kakak malah cama dedek? Yaudah dedek bilangin mommy."

"Mommy!!!!" Teriak baby Ola.

Alexa yang mendengar teriakan anak bungsunya berjalan cepat "Apa dek?! Kebiasaan deh bikin kaget, jantung mommy nih kasian."

"Hehe maap mommy, oh iya kakak malah cama dedek tuh!" Adunya pada mommynya.

"Bohong! Mana ada kakak gak marah, fitnah itu."bantah Aiden.

"Ck! Diem bocah. Mau dipotong uang jajannya?" Ucap Aidan pada Aiden.

Aiden menyengir kuda lalu berjalan menghampiri adiknya untuk mengecup pipi nya sebagai permintaan maaf "Jangan marah dong, kakak minta maaf ya."

Baby Ola menganggukkan kepalanya lalu membalas kecupan di pipi kakaknya. Kadang ia merasa kesal kepada adiknya yang pintar berakting seolah-olah dirinya yang paling tersakiti.

Kalau sudah baby Ola mengadu pada Daddy dan mommynya, Aiden tidak bisa berkutik pasti semua keluarganya berpihak pada si princess Alexander.

Kadang Aiden merasa seperti anak pungut tapi ia kembali berpikir wajahnya saja sama seperti Abang dan juga adiknya, masa iya dirinya anak pungut. Memang tidak enak menjadi anak kedua.

Walaupun baby Ola dan Abang nya selalu menistakannya tapi Aiden sangat menyayangi saudara kembarnya. Apalagi ia mempunyai Daddy dan mommy yang selalu menyayangi mereka bertiga tanpa membeda-bedakan mereka semua.

Tangan mungilnya mengetuk dagunya seperti sedang berfikir "Yuk bang, kak, kita pelgi cekolah."

"Bye, mommy, daddy!" Ucap baby Ola sambil mencium tangan mommy dan daddynya cukup lama lalu memberi mereka sebuah kecupan disudut bibir kedua orang tuanya.

Leon dan Alexa menggelengkan kepalanya, putri kecilnya ini seperti bunglon yang selalu berubah-ubah setiap saat.

"Susunya udah mommy taruh ditas ya dek, abang sama kakak juga udah dimasukkin sekalian."

"Oke, mommy terima kasih."

"Makaci, mommyna dedek."

Leon dan Alexa sebenarnya ingin mengantarkan hari pertama masuk baby Ola sekolah taman kanak-kanaknya tapi baby Ola berkata jika ia ingin mandiri lagi pula ada abang dan kakaknya yang akan menjaga dirinya.

20 menit dalam perjalanan, kini baby triplet telah sampai disekolah taman kanak-kanak. Mereka diantar oleh Steven yang tentu saja akan menunggu mereka hingga pulang sekolah.

"Cekolahna bagus juga ya bang, kak!" Ucapnya pada Aidan dan Aiden.

"Memang bagus, makannya dedek harus sekolah dong."

"Oke kakak."

Mereka berjalan dengan bergandengan tangan dengan baby Ola bersenandung, dibelakangnya ada Steven dan beberapa bodyguard yang berjaga baby triplet, murid-murid dan beberapa orangtua yang mengantarkan anaknya melihat kearah mereka dengan tatapan takjub.

"Mereka kembar?"

"Eh ternyata Aidan sama Aiden punya kembaran lagi."

"Itu anaknya tuan Leon tau."

"Gila! Bibitnya bukan kaleng-kaleng."

Bisik-bisik dari orang-orang yang membicarakan baby triplet terdengar oleh Steven, pria itu mengodekan pada bawahannya untuk segera melakukan tugasnya.

LEXA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang