14 - Apa pun tentang Dirimu

3.9K 407 14
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

"Jadi, apa aku bisa mengantarmu hari ini?"

Pertanyaan Damian itu sontak membuat Mia memutar lehernya mengarah ke sumber suara dari stiletto yang hendak ia pakai. 'Bisa', kata yang digunakan Damian tidak salah. Damian sedang meminta izin untuk mengantar Mia karena setelah kedatangan Jerome, Damian tidak bisa selalu mengantar Mia. Bukan Damian yang tidak bisa atau tidak mau, namun untuk menghindari kecurigaan Jerome.

Jadi terkadang Damian mengantar Mia ke apartemen Julie atau mengantar Mia ke lokasi syuting saat Mia pasti datang lebih awal daripada Jerome. Terkadang, Julie yang menjemput Mia secara langsung.

Mia melemparkan senyuman tipis kepada suami tampannya yang sudah berdiri tepat di belakangnya. "Hari ini aku harus menemani Jerome mencari tempat tinggal, Damian," ucapnya pelan sehingga pasti hanya Damian yang bisa mendengarnya.

Hari di mana Mia harus menemani Jerome lantas mendampingi Damian nanti malam sudah tiba. This is the day.

"Jadi artinya tidak bisa," sahut Damian sambil mengganti sandal rumahnya dengan sepatu kerja yang sudah disiapkan Mia. Ia menjawab dengan nada biasa, tetapi hatinya sama sekali tidak rela. Come on, siapa yang rela seratus persen ketika istrinya menemani pria lain yang cukup spesial?

Mia memakai stiletto-nya. "Aku—Akhh." Wanita itu memekik karena ia kehilangan keseimbangannya. Sepertinya perasaan tidak nyaman di hatinya membuat seluruh tubuhnya bergetar tidak nyaman dan gugup hingga kehilangan keseimbangan dengan ceroboh seperti ini.

Namun, detik berikutnya, bukannya merasakan sakit di bagian tubuhnya, Mia malah merasakan nyaman sehingga dirinya terasa jauh lebih tenang.

"Are you okay?" Suara lembut Damian mengudara, bersamaan dengan usapan lembut tangan besarnya di bahu serta pinggang Mia. Tepat sekali, sekarang Mia berada dalam dekapan Damian.

Secara otomatis, Mia membuka matanya. Niatnya, ia mau langsung menjauhkan diri. Akan tetapi, begitu matanya bertemu dengan mata biru Damian yang memancarkan tatapan lembut, Mia hanya bisa terdiam dan melemparkan tatapan seperti seorang anak kecil yang terpesona akan tokoh kartun.

Tanpa keduanya sadari, jantung pasangan mereka berdetak dengan kencang.

"Mia?" gumam Damian sambil berniat membantu Mia menegakkan tubuhnya.

Lagi, Mia tidak tahu apa yang terjadi kepada dirinya. Karena sedetik kemudian, ia menahan tangan Damian yang mencoba mendorongnya menjauh. "Aku berjanji, aku tidak akan terlambat, Damian," lirihnya dengan sepenuh hati.

Damian terdiam. Ia tidak bisa menemukan kata-kata untuk menanggapi ucapan Mia. Ia hanya membalas tatapan mata Mia yang tampak penuh kesungguhan.

Mia berdeham lalu menegakkan tubuhnya, sehingga Damian juga berdeham pelan.

Pasangan suami istri itu terlihat sangat salah tingkah. Lucu sekali. Setidaknya itu yang dipikirkan Philip yang mengintip dari lantai atas tanpa bisa mendengar pembicaraan Damian dan Mia.

"Damian." Mia mengibaskan anak rambutnya yang menganggu. "Boleh aku meminjam mobilmu? Mungkin itu bisa membantuku supaya tidak terlambat."

Tanpa menunggu lama, Damian mengangguk. "Tentu saja. Semua mobil di garasi juga milikmu, Mia."

The Unwanted Billionaire (Complete)Where stories live. Discover now