「 Twelve 」

19.6K 2.1K 341
                                        

Dengan langkah cepat Guanlin memasuki kelas Renjun dan mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok mungil yang di rindukannya akhir-akhir ini. Pandangannya berhenti di bangku Renjun yang kosong, tidak ada tas dengan gantungan Moomin di sana.

Pandangan Guanlin tiba-tiba saja di penuhi oleh wajah pemuda yang lebih tinggi 2 cm darinya, berdiri di depan menghalanginya.

"Cari apa?" Tanyanya dingin.

"Renjun mana?" Tanya balik Guanlin tak kalah dingin.

Sungchan menatap Guanlin tak suka dengan melipat kedua tangannya. "Nggak ada" jawabnya datar.

Guanlin berdecih tak suka dengan membuang mukanya tak ingin menatap Sungchan lama-lama. "Nggak usah sembunyiin Renjun dari gw, main bersih kalau bisa"

Sungchan menghembuskan nafasnya berat. "Renjun emang mungil, tapi bukan berarti gw sembunyiin dia. Nggak usah nantangin main bersih kalau cara lu aja kotor"

"Sekali lagi gw tanya, mana Renjun?" Wajah Guanlin sudah merah padam menandakan dirinya marah.

"Jawaban gw masih sama, nggak ada"

BUGH!

Sungchan jatuh tersungkur ke bawah saat wajahnya di pukul oleh Guanlin, seisi kelas berteriak dengan mengatupkan mulutnya saat melihat ketua kelasnya di pukul. Sungchan mengusap sudut bibirnya yang berdarah dan bangkit untuk kembali berdiri.

"RENJUN KELUAR! ADA YANG NYARIIN!" Teriakan Sungchan menggema di kelasnya.

Semua murid di kelasnya saling pandang dan melihat ke arah Sungchan dengan pandangan aneh. "Renjun kan nggak ada Chan" ucap salah satunya.

Sungchan tersenyum miring dengan menatap Guanlin. "See? Renjun nggak ada" ucapnya yang membuat Guanlin mendengus sebal lalu keluar dari kelasnya.

Ekspresi Sungchan kembali datar dan melirik ke arah bangku Renjun yang memang kosong. Sebenarnya ia tidak tahu kenapa Renjun tidak masuk sekolah 2 hari ini, dirinya juga kangen dengan senyum manis pemuda mungil itu.

"Semoga lu baik-baik aja Ren" gumamnya pelan.

Guanlin keluar dari kelas Renjun dengan perasaan kesal. Tangannya merogoh saku celananya dan menelpon sebuah nomor yang selalu berada di daftar paling atas kontaknya.

Tidak tersambung.

"Kenapa dari kemarin nggak bisa tersambung sih!" Kesalnya dengan mencengkram handphonenya.

Saat ini jam tengah menunjukkan pukul 12 siang, masih jam sekolah dan ia pasti tidak di perbolehkan keluar oleh pak satpam. Guanlin melangkahkan kakinya ke belakang sekolah tempatnya berdua dulu dengan Renjun. Ia mendudukkan bokongnya di bangku dengan menatap pohon jambu biji di depannya.

"Injun kemana? Alin kangen" lirihnya.

Ingatannya tiba-tiba saja terbayang saat Renjun memanjat pohon jambu biji. Dengan polosnya ia meminta Guanlin untuk menangkapnya kalau terjatuh. Senyuman terulas di bibirnya, mungkin kalau ada yang lihat dirinya sekarang akan menganggapnya orang gila.

"Semoga Injun baik-baik aja" gumam Guanlin di sela-sela lamunannya.

『•• KAKAK ••』

CLICK!

Pintu ruangan Renjun di buka menampakkan dua orang dengan wajah merah padam menatap Ten tajam. Ten terkejut saat melihatnya begitupun dengan Jaemin yang tengah mengunyah makanannya hingga berhenti.

Kakak | Norenmin ✓Where stories live. Discover now