「 Three 」

21.3K 2.7K 1.3K
                                        

"K-kakak kenapa ada di kamar Injun?"

Jeno membalikkan tubuhnya untuk melihat adik angkatnya dari atas ke bawah. Ia mendengus tak suka dan berjalan melewatinya menuju kasur lalu merebahkan dirinya.

"Masalah gw ada di kamar lu?" Tanya Jeno dengan nada tidak suka.

"B-bukan gitu" jawab Renjun cepat tapi masih gugup. "Injun takut kalau kak Jaemin marah" lanjutnya.

Jeno merubah posisinya menjadi duduk dan menatap Renjun yang masih setia berdiri dengan alis terangkat sebelah.

"Dia kan emang setiap hari marah sama lu, seharusnya udah biasa kenapa harus takut lagi"

Renjun tidak membalas ucapan Jeno. Tangannya meremas bajunya dan bibir bawahnya ia gigit karena terbayang oleh wajah seram kakak kembarnya saat sedang marah.

"Mau sampai kapan lu berdiri?" Tegur Jeno saat melihat Renjun masih setia berdiri di tempatnya.

"Ah!"

Seketika Renjun sadar dari lamunannya dan mulai menderek kopernya ke lemari. Memasuki pakaiannya kembali dan meletakkan barang-barang yang di bawanya tadi ke tempat semula. Hingga akhirnya suara ketukan pintu menginterupsinya.

"Tau kan tugas lu apa?" Peringat Jeno saat melihat Renjun ingin membuka pintu.

Renjun mengangguk, setelah itu Jeno berjalan memasuki kamar mandi.

Pintu di buka oleh Renjun menampakkan aunty Ten yang membawa nampan berisi sup dan teh hangat. Renjun mengambil alih nampan tersebut dan ingin menutup pintunya kembali namun di tahan auntynya.

"Tadi aunty liat Jeno masuk ke kamar Injun. Apa ada Jeno di dalam?" Tanya Ten dengan sedikit menceloskan kepalanya mengintip.

Renjun membulatkan matanya kaget, dengan gerakan cepat ia menutupnya dengan tubuh mungilnya dan tersenyum kikuk. "Nggak ada kak Jeno aunty, mungkin dia udah keluar sebelum Injun masuk" bohong Renjun.

Ten memicingkan matanya tak percaya dengan ucapan Renjun tapi ia segera menepisnya dan berusaha percaya dengan keponakannya. "Mungkin, yaudah aunty pergi dulu ya. Sup sama tehnya habisin, oke?"

"Oke!" Jawab Renjun ceria sembari mengangguk.

Renjun menutup pintu menggunakan kakinya dan meletakkan nampan tersebut di nakas samping tempat tidurnya. Ia berjalan mendekat ke arah kamar mandi dan mengetuknya.

"Kakak" panggil Renjun.

Jeno keluar dari kamar mandi dengan tampang datar dan berjalan melewati Renjun kembali duduk di kasur dengan handphone yang menyala menampilkan game. Renjun menghela nafasnya dan mengambil nampannya kembali, ia duduk di meja belajarnya dan menyantapnya di sana.

Seketika ruangan menjadi hening tak ada suara percakapan kembali, hanya terdengar suara dentingan sendok yang beradu dan juga suara game yang sedang di mainkan Jeno. Renjun dengan cepat menghabiskan sup dan tehnya lalu dirinya beranjak ke keluar untuk meletakkan nampannya di dapur, namun Jeno menahannya.

"Mau kemana?" Tanya Jeno dengan mengalihkan pandangannya ke Renjun.

"Mau ke dapur" jawab Renjun.

Jeno mendecakkan lidahnya kesal dan bangkit dari kasur, ia berjalan menuju pintu dan di kuncinya pintu tersebut lalu kuncinya ia bawa dan di masukkan ke saku celananya.

"Gw paling nggak suka kalau ada yang bolak-balik keluar kamar, tidur sekarang besok udah mulai sekolah!"

Renjun yang melihatnya hanya diam. Dia masih berdiri di depan pintu sembari menatap kakaknya bingung.

Kakak | Norenmin ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora