Day 7

0 0 0
                                    

"Kau bodoh atau apa? Tidak kusangka seorang Alice yang dipilih oleh White Rabbit Yang Agung sangat tidak berguna dan berpikiran dangkal seperti ini," hardik Tuan Chessire tidak kira-kira. Padahal Alyse sedang frustrasi di depannya. Bingung harus bagaimana menghadapi situasinya saat ini.

Seperti setiap malam biasanya, Alyse duduk untuk sesi konseling bersama Tuan Chessire di ruang duduk menara tempat mereka tinggal. Sambil memeluk bantal sofa, gadis itu cemberut.

"Sudah kukatakan, ini pertama kalinya bagiku!" keluhnya, "sekolahku dulu sekolah khusus putri. Laki-laki yang sering berinteraksi denganku hanya ayahku dan ... terkadang kakakku, Vincent."

Tuan Chessire mendengus kasar kemudian memijat keningnya. "Itulah sejak awal aku selalu bilang untuk berhati-hati pada King Of Spades. Bocah sialan itu selalu mempermainkan perasaan perempuan. Lalu dia tahu kau membawa Vorpal dan kunci Abyss--apalagi dia juga sudah tahu rahasia Vorpal. Jelas dia akan lebih mengincarmu. Bodoh sekali tidak kepikiran sampai situ."

"Jadi sekarang harus bagaimana?" tanya Alyse masih saja frustrasi.

"Kenapa bertanya kepadaku? Bagaimanapun juga itu tugasmu untuk membujuknya menepati perjanjian dengan White Rabbit. Aku hanya diperintahkan untuk mengawasimu, bukan membantu tugasmu. Jadi pikir saja sendiri!" balas Tuan Chessire tidak pedulian.

Ia berhenti sejenak demi menyeruput teh dari cangkirnya. Barulah sepasang mata kucing tersebut menatap Alyse lagi.

"Dengar," Tuan Chessire mulai berpanjang lebar, "yang kutahu White Rabbit tidak sembarangan mengutusmu ke sini. Dia juga tidak pernah sembarangan menilai orang. Jika dia mempercayaimu untuk mengemban tugas sebagai Alice, maka percayalah atas penilaian tersebut!

"Dia melihat potensi pada dirimu, yang aku sendiri tidak lihat. Artinya kau sebenarnya mampu menghadapi ke-lima pemeran menyusahkan, teman-temanmu itu. Itulah yang White Rabbit lihat darimu selama bertahun-tahun."

"Bertahun-tahun?" sela Alyse menyernyit, "tapi aku belum ada sebulan kenal dengan White Rabbit."

Tuan Chessire membungkam. Tidak sengaja ia telah mengutarakan hal yang sepatutnya tidak ia ucapkan. Sekarang dalam hati ia merutuki keteledoran diri, sambil berharap White Rabbit tidak mendengar ucapannya barusan.

"Berapa usiamu lagi?" tanya Tuan Chessire.

"16 tahun."

"16 tahun. Masih jauh sangat muda dibanding usia dunia ini. Tetapi kau Alice pertama yang pernah ada. Kau tahu kenapa? Karena sejak dunia ini ada, belum pernah ada manusia yang mampu mengemban peran tersebut.

"Sekarang kau sudah tahu semua ini. Jangan seenaknya merendahkan atau bicara konyol tentang dirimu dan meragukan penilaian White Rabbit! Kesannya seolah menghina tuanku, tahu! Bikin malu saja!"

[Hanhami - 8 Juni 2021]

Alice In Reverie's Behind The SceneWhere stories live. Discover now