Day 5

0 0 0
                                    

 
"Kau pasti, sudah dengar kalau waktu di dunia ini seolah berjalan di tempat," tutur Steward kepada Alyse. Sore hari ini hanya ada mereka berdua di perpustakaan Hearts Council. Seperti biasa, pemeran Jack Of Hearts itu sedang membantu Alyse belajar untuk mengejar ketertinggalannya.

"Aku sudah dengar, tapi masih tidak paham maksudnya," sahut Alyse diikuti helaan napas pasrah.

Kawannya tertawa kecil sejenak. "Setiap pergantian tahun, waktu akan berputar kembali ke awal tahun. Bukan maju ke awal tahun baru. Dan semua kenangan warga lokal pun akan ikut teriset ulang seperti pada awal tahun," jelasnya.

"Tapi kalau begitu ... Bagaimana dengan kenangan di tahun itu? Apa akan ikut menghilang?" tanya Alyse lagi.

"Untuk kita para pemeran yang diutus White Rabbit, tidak. Tapi untuk penduduk lokal, ya."

"Ah, sedih sekali," komentar lawan bicaranya, "jadi selama ini kalian terus mengulang-ulang kejadian yang sama, dong?"

Steward terkikik lagi, "Tidak semuanya terulang persis, Alice. Ada beberapa bagian yang berubah setiap tahunnya."

Alyse mengangguk paham.

"Jack, Jack. Apa ada yang paling kau tunggu-tunggu dari setiap awal tahun?" tanyanya kini membuat Steward bergeming.

Khawatir karena temannya diam terus, akhirnya Alyse berbicara lagi. "Aku menyinggung hal yang sensitif, ya?"

Steward menggeleng sambil menunjukkan senyum simpulnya. Ia berkata, "Tidak, kok. Jika itu kau, aku akan memberitahukannya.

"Yang paling kutunggu-tunggu setiap tahun adalah ... Pertemuan pertamaku dengan Dinah. Aku tidak mau melewatkan kesempatan itu, atau aku akan kehilangannya selama setahun penuh.

"Di tahun-tahun sebelumnya dia bukan pemeran seperti sekarang. Dia hanya seorang spades biasa, Aurantifa.  Tetapi dia adalah seseorang yang paling kutunggu-tunggu," jelas Steward.

Kedua netra Alyse menyendu. Senyumnya terangkat, namun tampak bersimpati. "Oh, benar ... kalian sangat dekat, bukan?"

Steward mengangguk. Miris jika teringat tahun-tahun tanpa Alyse yang sudah dia lewati.

"Memang sakit rasanya di awal," Steward mulai berpanjang lebar, "tapi Aurantifa adalah anugerah bagiku. Dia sama berharganya seperti Kakak, King Of Hearts. Karenanya aku tidak mungkin menyerah untuk selalu menunggunya.

"Aku akan selalu menunggu kedatangannya. Menunggu saat-saat berkenalan lagi dengannya. Menunggu saat kami menjadi sahabat. Menunggu untuk saling jatuh cinta lagi. Menunggu untuk membuat kenangan-kenangan indah sampai kemudian kami berpisah di akhir tahun. Aku tidak akan pernah lelah menunggu ataupun menyesalinya."

[Hanhami - 6 Juni 2021]


Alice In Reverie's Behind The SceneWhere stories live. Discover now