Chapter 13

4.9K 502 55
                                    

"Kamu dengan siapa kesini?" Tanya Arkan pada Aya, saat ini mereka sudah berada di parkiran lantai bawah, tadi laki-laki paruh baya itu bilang dia kesini karena ingin bertemu dengan salah satu temannya. Mereka janjian di salah satu caffe yang berada di mall ini.

"Sama kak Meera dan Lubna" Aya hampir saja lupa pasti sepupu dan adiknya sudah menungggu lama.

"Cepat kamu hubungani mereka, bilang kamu akan pulang duluan dengan ayah" perintah Arkan, Aya hanya mengikuti apa yang ayahnya perintahkan.
Noah sudah tidur di stroller bayinya. Beberapa kali bocah satu tahun setengah itu tadi terus memanggil 'babah '.

"Sudah Yah" Aya sudah mengirim pesan pada sepupu dan adiknya kalau dia akan pulang duluan bersama Arkan. Dia bilang akan memberi penjelasan pada mereka nanti kalau sudah sampai rumah.

Saat mereka hendak masuk mobil, tiba-tiba ada yang memanggil Arkan dari belakang.

"Om... om Arkan" terlihat seorang laki-laki memanggil Arkan. Pria di perkirakan seusia Aya juga, tapi badannya lebih besar seperti Arkan. Laki-laki berkulit putih bersih, gagah, hidung mancung, mata bulat tak kalah tampan dari Rayyan.

"Leo?" Laki-laki itu mengangguk. "Apa kabar, kamu sudah pulang dari luar negeri " Arkan tersenyum pada laki-laki yang bernama Leo itu.

"Kuliah saya sudah selesai om, dan sekarang saya bekerja di perusahaan Papa." Ujar Leo.

"Aya kamu masih ingat kan, anaknya om Syahril teman ayah, namanya Leo"

"Iya yah" Memang Aya dan Leo dulu saat mereka kecil sering bermain bersama.

"Ini kamu Ay. Ya ampun aku sampai pangling liat kamu. Mungkin kalau kita bertemu tanpa om Arkan aku tidak akan pernah mengenalmu" Aya hanya diam, sejak tadi Leo terus memandangi membuat Aya risih.

"Dan si ganteng ini siapa," tanya Leo sambil mengusap pipi mulus  Noah.

"Dia anakku" jawab Aya cepat.

"Kamu sudah menikah Ay?" Leo memicingkan matanya, sebab selama ini dia tidak mendengar Aya sudah menikah yang dia tahu hanya Melati yang sudah menikah.

"Sudah" Aya kemudian menggendong Noah dan masuk ke dalam mobil.

"Leo om pulang dulu ya, Kapan-kapan mampir ke rumah" ujar Arkan menepuk pundak anak sahabatnya itu.

"Iya om, hati-hati ya" Sebenarnya saat tadi melihat Arkan dan Aya, dia ingin melakukan pendekatan pada Aya, tapi impian nya sirna saat mengetahui Aya sudah menikah dan punya anak.

"Sial" umpat Leo. Dia sudah tertarik dengan Aya sejak dulu. Tadinya dia ingin minta bantuan ayahnya untuk berbicara pada Arkan bahwa dia ingin meminang Aya.

"Ku tunggu jandamu Ay" batin Leo.

******

"Gimana menurut kamu Leo" Saat ini Arkan dan Aya sudah berada dalam mobil menuju pulang ke rumah mereka.

"Ga gimana-mana" ujar Aya. Dia sama sekali tidak tertarik dengan lelaki manapun. Hatinya masih belum bisa melupakan Rayyan.

"Apa kamu masih mengharapkan laki-laki itu?"

"Ingat sampai kapan pun ayah tidak akan pernah memaafkan dia. Ayah memang menerima Noah, tapi perbuatan laki-laki itu tidak akan ayah maafkan." Ujar Arkan dingin. Saat membahas tentang Rayyan, rasanya Arkan ingin mengirimnya lagi ke rumah sakit.

"Aku ngerti yah" memang Aya juga tidak mengharapkan laki-laki yang sudah beristri. Tapi dia juga tidak akan buru-buru mencari laki-laki lain.

******

Duda Araban jilid 2 (END) Where stories live. Discover now