5. Kayaknya Gue Emang Mulai Gila

47 28 38
                                    

"Kita gak bisa memaksa apa yang kita inginkan bisa semuanya menjadi milik kita. Karena sebenarnya kita gak punya apa - apa di dunia ini tanpa campur tangan Tuhan."

-Utara Harta Raharja-
_______

Gadis berseragam putih abu itu berlari tergesa-gesa. Rambutnya yang selalu ia cepol asal, terdapat gelang hitam dibagian lengan kirinya. Dia terhenti ketika sudah sampai di depan gerbang.

Gadis itu memegang kedua lututnya, nafasnya tidak teratur. Dia berdecak kesal ketika tahu bahwa jam menunjukkan pukul delapan lebih lima belas menit.

"Hobi banget gue telat." Monolognya.

Ketika teringat sesuatu, lantas Tara pun bergegas menuju pohon yang waktu itu sempat ia panjat bersama anak baru, tepatnya di samping tembok belakang sekolah.

Maniknya menangkap sosok wanita berbadan gempal yang sedang berjalan ke arahnya. Wanita itu merupakan guru BP yang amat galak dan kalau memberikan hukuman tak pernah tanggung - tanggung.

Tara memanjatkan doa sambil jongkok di atas pohon, sebelah tangannya berpegangan ke ranting.

"Semoga gak ketauan ya Allah, aamiin. Lindungi hamba ya Allah dari makhluk menyeramkan itu. Aamiin." Lalu tangan sebelahnya mengusap wajah ketika selesai berdoa.

Kret

Suara ranting patah yang  di pijak Tara mampu membuat Bu Edah menghentikan langkahnya tepat dibawah pohon itu. Tara meringis, jantungnya berdegup kencang. Semoga Bu Edah tidak melihatnya. Kalau ketahuan mampus sudah hidup seorang Utara Harta Raharja.

"Siapa itu? jangan main-main sama saya. Ayo keluar!" Sahut Bu Edah sambil mengamati sekitar.

Hihihi

iinii saya hihihihi

Bu Edah mengusap bulu kuduknya yang meremang ketika suara itu terdengar jelas olehnya.

"ih serem banget di sini." Bu Edah bergidik ngeri, " hih lebih baik saya cepat pergi dari sini."

Mau kemana hihihihi

"Aaa tolong ada hantu!" Bu Edah lari terbirit-birit sedangkan Tara terbahak menertawakan karena berhasil menakuti guru yang selalu menghukumnya.

***


"Aduhhh ibu capek deh sama kalian, kenapa sih bikin malu ibu terus. Gak bisa apa berangkat sekolah itu tepat waktu! Kalian itu udah pada gede, udah kelas dua belas. Harusnya jadi panutan bagi adek kelas kalian!" Omel Bu Winda sambil berkacak pinggang di depan anak didiknya yang selalu telat.

"Iya Bu." Jawab Ucup.

"Bukan iya- iya aja! Tapi dilaksanakan! Ibu malu tau sebagai wali kelas yang tiap pagi terus ke lapangan buat nyeramahin kalian. Ibu malu sama guru-guru lain."

"Iya Bu kami minta maaf sama ibu Winda yang cantik dan baik hati. Saya janji akan berusaha gak telat lagi." Kata Adit.

"TOLONG!"

Semua yang ada di sana terkejut dan menoleh ketika Bu Edah berlari seperti di kejar rentenir.

"Ada huuh, huh ad-huh ada hantu." Ucapnya sambil ngos-ngosan.

"Hantu? di mana bu Edah? Masa jam segini ada hantu."

"Aduh saya capek, bentar Bu Winda." Bu Edah mendudukkan bokongnya begitu saja seraya ngos-ngosan.

ADMIRED GIRLWhere stories live. Discover now