SINGLE PARENT (3)

912 108 8
                                    

LOCKED










***********

Seokjin sudah memijit kepalanya pusing, atasannya ini memang tidak tahu situasi dan kondisi sekali. Ia tadi sudah menyelesaikan semua pekerjaannya, bahkan berkas sudah naik ke Presdir tetapi justru karena itu semua anggota divisinya dikumpulkan di ruang rapat, ada beberapa laporan yang harus di revisi dan harus selesai malam ini juga. Sialnya, laporan seokjin juga terkena revisi, entah apa mungkin ia tidak fokus atau bagaimana, yang jelas ada beberapa berkas yang harus ia perbaiki saat ini juga. Padahal ini sudah pukul tiga sore dan anak-anak pasti sudah mulai pulang. Ia lekas memutar otak, memikirkan hal yang bisa menjadi solusi.

"Semua kembali bekerja, aku tunggu hasilnya segera"

Dilain sisi Kim seojun sang Presdir sedang sibuk mengamati sang adik, ia memerhatikan gerak gerik sang adik dari balik ruangannya. Seojun mengerti bahwa sang adik resah karena ini waktu pulang sekolah anak-anak. Seojun menghela nafas lekas menarik teleponnya, menghubungi taehyung di depan.

"Ke ruanganku, sekarang" ucapnya lekas ia kembali menatap adiknya dari balik ruangan.

Kedatangan taehyung sedikit mengalihkan perhatian seojun, "ada yang bisa saya bantu, tuan?" Ucap taehyung sopan.

"Tolong jemput anak-anak sekarang, sepertinya seokjin masih sibuk. Aku akan memberitahunya nanti. Kau sudah tahu sekolah mereka, bukan?" Taehyung mengangguk, lekas mohon izin untuk segera menjemput ketiga putra seokjin.

"Saya permisi tuan Kim"

**********

Yoongi, Jimin dan hoseok sudah menunggu namjoon sejak dua puluh menit yang lalu. Gedung sekolah dasar hampir sepi karena semua murid sudah pulang semua. Hanya terlihat beberapa guru yang hilir mudik datang dari kelas dan kembali ke kantor. Hosoek terlihat menggigit bibirnya, merasa khawatir entah karena apa. Ia berulang kali meminta kakaknya untuk mencari, namun yoongi bilang mungkin namjoon sedang diminta membantu guru. Hingga kedatangan seorang guru memecahkan perhatian mereka.

"Kalian menunggu siapa? Apa jemputan kalian belum datang?" Tanya guru itu sambil menatap ketiganya dengan hangat.

"Adikku belum keluar sejak tadi, kami sedang menunggu" jelas yoongi.

Guru itu menjelaskan dengan pelan, bagaimana sekolah sudah sepi bahkan sudah tidak ada anak lain di sekolah dasar. Hoseok yang paling pertama bereaksi, mulai menangis di hadapan yoongi.

"Kakak, namjoon dimana?" Tanya nya sambil tercebik mulai menangis.

Yoongi dan Jimin jelas bingung, mereka bahkan sudah menunggu namjoon bahkan sebelum bel pulang sekolah berbunyi. Seharusnya mereka melihat namjoon keluar tetapi mereka tidak melihatnya. Taehyung yang baru datang menatap bingung, lekas menghampiri ketiganya.

"Hoseok kenapa menangis? Namjoon dimana?" Tanya taehyung pelan.

"Namjoon hilang, paman" tangis hoseok pecah begitu saja.

Yoongi mulai menjelaskan, secara runtut hingga taehyung meminta bantuan beberapa anggota keamanan dan guru untuk mencari putra atasannya itu.

"Tolong bantu saya mencari namjoon, ssaem. Saya akan hubungi orang tua mereka" ucap taehyung sambil mendekap hoseok yang menangis di pelukannya.

*********

Seokjin bisa bernafas agak lega ketika kakaknya mengabari bahwa ketiga putranya akan dijemput oleh taehyung, setidaknya ia bisa fokus pada pekerjaannya yang akan selesai sebentar lagi. Beberapa rekan kerjanya terdengar mengeluh, kepala han memang tidak tahu waktu sekali saat memberi revisi. Padahal jelas-jelas Presdir sudah mengatakan bahwa ini bukan deadline yang harus diselesaikan hari ini, tetapi karena kepala Han ingin mendapat promosi di periode ini, ia berusaha bersikap disiplin pada bawahannya. Ia lihat taehyung menelponnya beberapa kali, baru saja ia hendak mengangkat, tuan Han berdiri di sampingnya membuatnya tak nyaman.

Drabble Namjoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang