III. Prisonnier

465 55 48
                                    

.
.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.
.

| 🍷A L T E R 🍷|

Setelah beberapa menit kepergian Vee dibalik pintu. Aily menatap kembali pintu tersebut, takut jika ada seseorang yang menguping, lalu Aily mengedarkan pandangan nya keseluruh kamarnya tepatnya adalah kamar milik Pria yang semalam berhasil menyiksa dirinya dengan perilaku yang tidak pantas-seperti memperlakukan hewan.

Aily yang teringat akan kejadian semalam itu teriang kembali didalam pikiran nya, Aily berusaha menolak perbuatan Pria itu karena semakin menjadi-jadi hingga Aily tak sanggup menyeimbangi hormon Pria yang berhasil membuat nyali Aily menciut. Aily yakin disini tidak ada kamera pengawas atau kamera tersembunyi, jika ada maka Aily harus berhati-hati saat menelpon seseorang nanti.

Aily mencoba untuk menenangkan detak jantungnya, dirinya menghela napas kasar lalu meremat erat ponsel yang sekarang berada pada genggaman nya. menatap sejenak ke benda canggih tersebut, Aily menekan tombol agar layar tersebut menyala setelah itu mencari nomor yang dituju saat ini.

Sebenarnya Aily ragu akan hal ini. Jika dirinya berniat menelpon seseorang maka apa yang harus dia bicarakan nanti di telepon, mengatakan sejujurnya jika dirinya diculik atau dirinya dijual oleh Ayahnya sendiri karena hutang. saat melihat nomor teman dekatnya, banyak chat pesan dan nomor panggilan tak terjawab dari Jaemin yang masuk lewat pesan nya, Aily sudah menduga ini akan terjadi.

Setelah Aily berpikir dan berakhir dengan pilihan mengubungi Jaemin dan menanyakan kabar Pria itu. "Jaemin, bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Aily dengan nada senormal mungkin, menghilangkan kegugupan nya takut jika gerak-gerik pembicaraan dirinya dengan Jaemin terpantau oleh kamera tersembunyi.

"Buruk." jawab Jaemin, membuat Aily mengernyit karena tidak paham maksud tadi Jaemin. "Aku menelpon mu berkali-kali tapi tidak kau angkat. dan sekarang kau tidak masuk sekolah. apa terjadi sesuatu denganmu, Aily? tidak biasanya kau mengabaikanku walau hanya semenit." Aily mendengar nada Jaemin yang begitu pelan namun Aily tahu Pria diseberang telpon ini sedang menahan amarah.

"Jae ... kau tidak perlu khawatir, aku sedang bersama Ayahku. dan aku baru saja mengisi pulsa." Aily bingung harus menjawab apa kepada Jaemin. "Bukan nya Ayahmu sudah tidak mempedulikan mu lagi. bahkan saat Ayahmu tengah mabuk, kau hampir diperkosa Aily!" Itu memang benar, Aily hampir hancur jika saja Jaemin tidak menolong nya waktu itu.

"Kau benar ... tapi beliau tetaplah Ayahku." jawab Aily, "aku tahu, Ayahku sekarang sudah berubah Jae. tapi tidak dengan hatinya, aku masih bisa melihat-"

"Keras kepala. aku sudah mendengar kalimat itu berulang kali. kau tetap bersikukuh untuk tinggal bersama Ayahmu, tidak bisakah kau meninggalkan dia untuk keselamatan mu sendiri?" Aily terdiam, menatap jam dinding. tidak terasa dirinya meluangkan waktu 15 menit bersama Jaemin, Aily harus mengatakan yang sebenarnya kepada Jaemin.

ALTERWhere stories live. Discover now