Sakit

677 45 0
                                    


Pagi hari yang cerah dan sedikit terik matahari, Kongpob sudah tiba di gedung fakultas teknik.

Hari ini dia akan memimpin pelaksanaan kegiatan Hazing seperti biasanya. Dan seperti biasanya juga kekasihnya yaitu Arthit dan para sahabat-sahabatnya akan mengawasi kegiatan Hazing yang Kongpob pimpin.

Dia datang sendiri ke fakultas teknik tidak bersama kekasihnya. Kenapa? Karena Arthit menelpon bahwa dia ada urusan dengan para sahabatnya dulu baru mengawasi Hazing yang Kongpob pimpin.

Sebenarnya hari ini Kongpob sedang tidak enak badan. Karena akhir-akhir ini dia memiliki banyak tugas dan kurang tidur.

Dia seharusnya izin tidak kuliah hari ini karena dia sedang tidak enak badan, tapi karena dia yang memimpin pelaksanaan kegiatan Hazing, dia memaksakan diri untuk pergi kuliah dan memimpin pelaksanaan kegiatan Hazing.

Apakah Arthit tahu bahwa dia sedang tidak enak badan? Jawabannya TIDAK.

Karena saat Arthit menelponnya untuk berangkat lebih dahulu, Kongpob tidak memberitahu Arthit bahwa dia sedang tidak enak badan. Dia tidak ingin kekasihnya itu khawatir.

Skippp

Saat ini dia sudah tiba di aula untuk memimpin pelaksanaan kegiatan Hazing, walaupun Kongpob sedikit pusing, tapi dia memaksakan dirinya untuk memimpin pelaksanaan kegiatan Hazing.

Kongpob juga melihat kekasihnya dan para sahabat Arthit menunggu untuk mengawasi kegiatan Hazing.

Kongpob tersenyum kearah mereka sambil memberi wai. Dia ingin menghampiri Arthit terlebih dahulu, tapi Em memanggilnya untuk segera memimpin pelaksanaan kegiatan Hazing.

Kongpob dan yang lain menaiki podium aula. Kongpob mulai memimpin pelaksanaan kegiatan Hazing hari ini.

"Swadhe nong-nong, agenda kegiatan Hazing kalian hari ini adalah mengumpulkan tanda tangan semua senior. Kalian diberi waktu 1 Minggu untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya tanda tangan para senior. Dan saya harap, kalian bukan hanya meminta tanda tangan semua senior, tapi juga untuk mengenal para senior. Sekian untuk hari ini, kalian bisa mulai untuk meminta tanda tangan senior sekarang. Swadhe.." ucap Kongpob lantang pada para juniornya dan para juniornya langsung membubarkan diri untuk melaksanakan agenda hari ini.

Kongpob turun dari podium aula diikuti yang lainnya, saat pertengahan jalan turun dari podium aula, dia berhenti dan memegangi pelipisnya karena mendadak kepalanya amat sangat pusing.

Hal itu tidak lepas dari pengawasan Arthit. Saat kongpob akan oleng, dia langsung berdiri dan berlari ke arah Kongpob diikuti oleh para sahabatnya.

Aim yang jalan dibelakang Kongpob dengan sigap memegangi sahabatnya saat oleng kebawah.

Arthit tiba dengan para sahabatnya dengan wajah khawatir dan panik. Dia langsung mengambil alih tubuh Kongpob dan berusaha menyadarkan kekasihnya itu.

"Kongg.. bangun Kong.. kau kenapa? Hei Kong.. bangun.." ucap Arthit sambil menepuk pelan pipi Kongpob yang sudah pingsan.

"Bawa dia ke ruang kesehatan saja Arthit, ayo kami bantu" ucap Knott pada Arthit

Arthit dibantu sahabatnya untuk menggendong Kongpob ke ruang kesehatan.

Skippp

Di ruang kesehatan Arthit menunggui Kongpob yang belum sadar. Dia menggenggam tangan Kongpob yang bebas dari infus.

Kata petugas kesehatan, Kongpob demam dan kurang tidur. Serta dia juga kekurangan vitamin. Jadi dia harus diinfus sebentar untuk memulihkan energi karena kurang tidur.

Petugas kesehatan juga menyerahkan pil vitamin ke Arthit untuk diberikan kepada Kongpob saat dia siuman nanti dan rajin meminumnya setiap hari.

Jemari tangan Kongpob yang Arthit genggam bergerak pelan. Arthit yang merasakan pergerakan jemari kekasihnya langsung menatap kekasihnya yang akan sadar itu.

"Kong.. kau sadar?.. Kong.. sadarlah.. aku khawatir padamu. Aku takut terjadi apa-apa padamu.." ucap Arthit bergetar karena menahan isak tangisnya melihat Kongpob yang terbaring lemah.

Kongpob dengan pelan membuka matanya, dan melihat kesamping. Melihat mataharinya yang mengkhawatirkannya.

"P'arthit.. aku tidak apa P'.. jangan khawatir.." ucap Kongpob melihat Arthit sambil tersenyum kepada Arthit yang menggenggam tangannya, menunduk dan terisak pelan.

"Hei P'.. lihat aku.. tatap mataku P'.. aku tidak apa-apa. Sungguh.. jangan khawatir na.." ucap Kongpob lembut kepada mataharinya yang dari tadi menunduk sambil terisak pelan.

Akhirnya Arthit melihat kearahnya. Menatap dalam mata sayu kekasihnya yang baru sadar itu.

"Aku khawatir terjadi apa-apa padamu Kong.. kalau kau sakit bilang.. jangan kau sembunyikan dariku. Aku tak ingin kau kenapa-napa.." ucap Arthit kepada Kongpob yang sedang tersenyum kearahnya.

"Aku hanya tidak ingin P'arthit khawatir.. maaf bila keputusan ku untuk tidak mengabari P' kalau aku sakit justru lebih membuat P' cemas" ucap Kongpob sedikit merasa bersalah karena tidak memberitahu kekasihnya kalau dia sedang tidak enak badan justru membuat mataharinya lebih cemas.

"Aku memaafkanmu Kong.. tapi tolong jangan ulangi lagi.. aku tak ingin terjadi apa-apa padamu.." jawab Arthit dengan senyum tipis.

"Khab P'.. Kong janji tidak akan mengulanginya lagi.. Terimakasih telah mengkhawatirkan Kong.. dan maaf membuat P'arthit khawatir.." ucap Kongpob sambil tersenyum kepada Arthit dan dibalas senyuman oleh Arthit.

~~~~~~~~~

Ya begitulah Arthit bila sedang bersama Kongpob..

~~~~~~~~~

Jangan lupa Vote dan komen ..

Khob Khun Krub..

Oneshoot KongArthit And His FriendsWhere stories live. Discover now