bagian 6

7.5K 804 28
                                    


sasunaru

yaoi

mpreg









CERITA INI HANYA KARANGAN PENULIS, BILA ADA KESAMAAN CERITA DAN WATAK KARAKTER MAKA ITU HANYA KEBETULAN!

PERINGATAN INI YAOI!!


“orang jahat?”

bagian 6











sore yang lembab dengan angin lumayan kencang, dedaunan kering dengan bebasnya menari-nari dihadapan Naruto, seakan mengejek dirinya yang terlihat begitu menyedihkan saat ini.

berminggu-minggu telah berlalu dengan kesehariannya yang dipenuhi dengan fikiran yang berlebihan, yang membuat fisiknya kemudian mulai terganggu.

Naruto kemudian memalingkan pandangannya kearah dua orang yang duduk disebuah kursi taman disebelah kirinya, menegenakan pakaian rumah sakit sama seperti dirinya.

pening dikepalanya lagi-lagi menyerang tanpa diundang, membuatnya mau tidak mau harus beranjak dari duduknya dan kembali ke kamar rawatnya dengan mendorong pelan tongkat infusnya sendiri.

dia begitu bodoh, sangat bodoh untuk terus larut dalam fikiran burukya selama berminggu-minggu ini sendirian, sedangkan Sasuke yang telah terbongkar kebusukannya malah menjadi terang-terangan memperlihatkan kebersamaanya bersama calon istrinya.

benar, calon istirnya Haruno Sakura. seorang anak konglomerat seperti Sasuke. yang membuat Naruto mulai menyadari betapa dia tidak ada apa-apanya di banding wanita berpendidikan itu.


yang bahkan dengan adanya anak dari Sasuke didalam perutnyapun tidak serta merta membuatnya kemudian menjadi layak untuk bersanding dengan seorang Uchiha yang terpandang.

karena nyatanya darah rakyat kelas bawah masih mengalir dalam tubuhnya yang sayangnya kemudian juga menodai calon anaknya sendiri.

dia menodai anaknya, karmanyalah yang membuat anaknya cacat dari dalam kandungan.

anaknya cacat, membuatnya berfikiran buruk kembali tentang semua hal. Naruto meringkuk diatas bangsal rumah sakit dengan getaran samar-samar ditubuhnya karena isakan tangisnya sendiri, saat mengingat kembali penjelasan dari dokter  tentang bagaimana kondisi anaknya saat ini.

“ini adalah efek dari awal kehamilan yang berat dan berhubungan dengan semua aktifitas yang anda lakukan selama kehamilan, kemudian juga nutrisi yang masuk selama awal kehamilan, pemeriksaan biasa tidak bisa mendeteksinya namun setelah dilakukan tes lebih lanjut memang ada kecacatan pada kaki adak anda, kaki sebelah kanannya tidak berkembang dengan sempurna dan akan mempengaruhi pergerakannya, tidak menyebabkan kelumpuhan memang namun kemungkinan terburuknya anak anda akan membutuhkan togkat untuk berjalan.”

karena nyatanya dia yang salah, Narutolah yang patut untuk disalahkan dengan bagaimana dirinya yang terus memaksakan diri bekerja berat selama kehamilan, lalu belum lagi bagaimana buruknya pengaturan nurtisinya sendiri selama ini, memakan apapun asal kenyang kemudian kapan hari harus menahan lapar karena kekurangan.

bagaimana tidak bila anaknya kemudian malah menjadi korban karena dirinya?

kemudian pemikiran buruk lainnya datang kembali, tentang bagaimana tanggapan Sasuke nantinya. bila mengetahui  bahwa anaknya ternyata tidaklah sempurna, kemudian berujung anaknya yang tidak diterima.

tangis Naruto mekin menjadi, tubuhnya makin bergetar dan sesekali isakannya lolos keluar dari mulut. namun untung saja hanya dirinya yang saat ini berada didalam kamar rawat.

dia takut Sasuke tidak menerima anaknya yang cacat, kemudian tidak jadi membiayai kehidupan anaknya, lalu berakhir dengan hidup menderita bersama Naruto.

Naruto bukannya takut tidak diberikan uang oleh Sasuke lalu menjalani hidup berat lagi, dia hanya takut Sasuke tidak jadi menafkahi anaknya yang kemudian membuat anaknya hidup kekurangan karena hanya mengandalkan uang dari Naruto.

cintanya pada anaknya begitu besar sampai-sampai dirinya sanggup untuk memberikan anaknya sendiri pada Sasuke bila diminta, karena Naruto tahu pasti anaknya akan hidup lebih baik bila bersama Uchiha tersebut, dan nyatanya itulah selama ini alasan yang membuat Naruto dengan tabah bertahan disamping Sasuke semata-mata demi anaknya agar diterima dan tetap dinafkahi.

.
.
.
.
.
.
.
.
..


pagi dikediaman Uchiha terlihat begitu hangat, setelah semua orang menghabiskan sarapan bersama. kemudian berkumpul didalam ruang keluarga sambil menonton film bersama dihari minggu ini.

hari menjelang siang saat tiba-tiba orang tertua dalam rumah itu beranjak dari duduknya kemudian menghadap pada Sasuke yang saat ini sedang duduk diatas sofa disamping Itachi sang kakak.

“Sasuke, temani kakek ke taman sebentar…….”

kemudian dua orang itu beriringan berjalan menuju taman belakang rumah dan mulai berbincang-bincang kecil disana.

semua harusnya berjalan lanacar, namun satu pertanyaan dari kakeknya kemudian menjadi terlalu membingungkan untuk sasuke.

“apakah kamu benar-benar menyukai Sakura, Sasuke? kalau memang ada orang lain yang kau suka maka kakek akan mendukungmu dan bertindak langsung untuk membatalkan rencana pernikahanmu dengan Sakura.”

tentu saja Sasuke menjadi begitu bingung, karena dirinya mengingat bagaimana dulu sang kakek menjadi orang yang paling memaksa Sasuke untuk cepat-cepat menikah dengan Sakura.


“sepertinya kakek sedang banyak fikiran, lebih baik beristirahat saja…… padahal dulu kakek yang ngotot agar penikahannya di percepat lalu kenapa kakek jadi seakan menentang begini? bukannya kakek ingin cepat-cepat punya cicit?”

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
hampir satu minggu Naruto dirawat dirumah sakit, namun selama itu pula Sasuke tidak sekalipun menghubunginya dan menanyakan bagaimana kabarnya, karena nyatanya setelah hari dimana sakura mengantarkan Sasuke makan siang menjadi hari terakhir Sasuke bersikap sangat pengertian pada Naruto.

karena besoknya Sasuke tiba-tiba memutuskan pulang ke kediaman Uchiha menyisakan Naruto sendirian di apartemen miliknya , lalu tidak menunjukkan batang hidungya lagi sedetikpun.

namun satu hal yang dapat diambil hikmahnya dari semua ini, adalah Sasuke yang masih memberikan Naruto tempat tinggal juga tak lupa terus memberikan Naruto uang tiap minggunya dalam jumlah sangat cukup.

apartemen ini menjadi begitu sepi dan dingin, dengan hanya Naruto yang menjadi penghuninya, dengan pelan Naruto melangkah ke dalam dan lekas menuju dapur untuk memeriksa persediaan bahan makanan disana, setelah menemukan masih ada cukup bahan makanan hanya untuk malah ini kemudian Naruto memutuskan untuk ke kamar dan beristirahat sebentar sebelum nanti malam pergi ke sualayan untuk berbelanja bahan makanan.















TBC

heyyy kembali lagi….

maaf ya suka lama, makasih udah baca dan silahkan tinggalkan komentar kalian juga jgn lupa kasih bintang buat penyemangat……

ada yang udah bisa nerka2 ni ceritanya akan gimana gak?

okelah sampai jumpa di bagian selanjutnya, dadah………

orang jahat? || PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang