P R O L O G

1.1K 164 100
                                    

ANYYONG!

Bagaimana kabarnya kawan-kawanku semua? Hihihi, welcome to S2 nya DAY.

Seneng gak?
Hehe, rulesnya masih sama ya! Wajib vote dan komen. Readers baru harap sabar ya sama tetuanya yang suka ngegas hihi.

Mau nanya dong :
• Jam berapa kalian baca cerita ini?
• Lagu buat nemenin baca cerita ini?

-----------------------------------------
HAPPY READING
-----------------------------------------





-----------------------------------------HAPPY READING-----------------------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Suara bising jalanan ibu kota memang sangat terasa di jam-jam padat seperti ini.

Seperti biasa, Dania Aprillya atau yang sering disapa oleh sahabatnya, Prilly kini tengah menatap panik kearah jalanan yang masih sangat macet, sedangkan kelasnya akan dimulai 15 menit lagi.

Ya, dia bangun kesiangan lagi.

Sial memang, semalaman mengerjakan essay yang harus dikumpulkan hari ini membuat dirinya tidur sekitar pukul 4 pagi tadi. Dan yang lebih buruknya, karena Mama dan abangnya sedang berada di luar kota, gadis itu kelimpungan ketika terbangun dan jam sudah menunjukkan pukul 07.36. Dimana pada pukul 08.00 seharusnya kelasnya dimulai.

"Pak, astaga gabisa cepetan dikit apa?" serunya sebal pada sang supir yang daritadi sudah berusaha mengklakson namun mobilnya tidak bergerak sedikitpun.

"Aduh non, gabisa lewat. Padet banget," ujar Surya, supir pribadi keluarganya.

"Aishh, yaudah Prilly turun aja ya?" gerutunya kecil seraya membereskan beberapa peralatan tulisnya ke dalam tas.

Pak Surya menatap heran putri majikannya itu, "Lah ini masih jauh non, non Prilly mau turun disini? Bisa gempor sampe kampus nanti," ujarnya.

Prilly menggerutu kesal, "Yaudah bapak mau gendong Prilly?" tanya Prilly sebal.

Pak Surya menggeleng polos, "Ya gamau sih non."

Sabar, Pril sabar!

"Yaudah ish, makanya Prilly jalan duluan, bapak pulang aja sana," usirnya pada supirnya itu.

Pak Surya mengangguk cepat, "Ashiyap non. Oh ya, nanti minta jemput gak non?" tanya Pak Surya.

Prilly menghela nafasnya, "Gausah deh, nanti Prilly pulang ama Gavin aja. Dah ya, bhay maksimal!" teriaknya lalu melihat jam tangan putih yang melingkar di pergelangan tangannya dan berlari menuju kampusnya yang masih lumayan jauh.

Meet Me,  AgainWhere stories live. Discover now