AKSA BASKARA 57

61.7K 4.3K 757
                                    


halo, maaf baru bisa update sekarang ada suatu alasan yang ga bisa gue kasih tau.

happy reading!🤍

Mereka sudah sampai, Aksa dan Selina disambut oleh kedatangan Aira.

"ABANGGG!!!"Teriak Aira senang sembari berlari menghampiri Aksa.

"Hai"Sapa Selina membuat perhatian Aira tertuju kepada gadis itu.

"Kaka siapa?"Tanya Aira.

"Aku Selina tunangan abang kamu"Jawabnya tersenyum bangga.

"Tunangan?Abang mau selingkuhin ka Aluna?"Mata Aira melotot, ekspersi gadis kecil itu sangat menggemaskan.

"Aira ini urusan orang dewasa"

"Aira aku sama abang kamu mau tunangan jadi Aluna itu bukan lagi pacar abang kamu"Tegas Selina membuat Aira menatap sinis gadis itu.

"Aira ga suka kaka, muka kaka galak kayak tante-tante yang marahin Aira di supermarket lalu"Ucapnya terus terang.

Aksa menahan tawanya, adiknya itu sangat jujur"Bunda mana?"

"Aku ga tau"Aksa menyertikan dahinya.

"Aira sama siapa di rumah?"

"Sama saya, bunda kamu lagi urus restorantnya"Jawab Henry seraya menghampiri mereka.

"Hallo om"Sapa Selina tersenyum ramah lalu menyalimi pria paruh baya itu.

Henry tersenyum, ia tak salah memilih Selina untuk menjadi menantunya selain keluarga gadis itu bisa membuat perusahaannya semakin besar ternyata Selina mempunyai attidude yang bagus.

Henry menatap putrinya"Aira mulai sekarang jangan lagi deket-deket sama ka Aluna, kamu mainnya sekarang sama ka Selina"Ucap Henry kepada Aira.

"Aira ga suka papa, aira suka kaka cantik"Aira marah lalu pergi berlari ke kamarnya.

Henry memanggil pelayan menyuruh untuk pergi menyusul Aira ke kamarnya.

"Jangan kasar sama adik saya"Ucap Aksa tajam.

"Duduk kalian, saya mau bicara"Henry tak menggubris perkataan Aksa barusan membuat cowo itu menggeram dalam hati.

"Ada apa ya om panggil kita kesini?"Tanya Selina sopan.

"Pertunangan dicepetin, selesai kalian ujian tunangan itu bakal di selenggarakan"Ucap Henry membuat Aksa kaget sedangkan Selina ia tersenyum penuh arti.

"Ga!Saya ga mau"Henry menatap tajam Aksa.

"Bukankah kamu setuju Aksa Baskara?"Tanya Henry penuh penekanan.

Aksa menahan amarahnya, sial selalu saja orang-orang yang dia sayang di jadikan senjata oleh papahnya"Seminggu setelah ujian"Jawabnya tanpa berfikir panjang.

"Bagaimana Selina?Apakah kamu setuju?"Tanya Henry.

Selina mengganguk antusias"Iya om, saya gapapa"

"Satu lagi mulai sekarang kamu Aksa harus bersama Selina pergi kesekolah begitu juga pulang, tidak ada bantahan"Ucap Henry terdengar memerintah.

Aksa Baskara [END]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα