Ganteng-ganteng Seksi (GGS)

813 519 1K
                                    

"Berhembuslah engkau angin malam bawa serta laguku~ Mengitari bumi ini hingga jauh~" Karma menyanyikan lagu Terbang Bersamaku milik Kangen Band dengan penuh jiwa.

"Bang Karma~ Wooooo~" sorak Baruna menyemangati. Dia sangat senang.

"Peluk erat tubuhku~ Sentuhlah jemariku~ Rebahkan sayap-sayap patahmu~ Uwo-uwo~" Karma mengangkat mikrofon ke atas kepalanya karena tidak bisa nada tinggi.

Semua orang tertawa mendengar suara Karma yang bergetar.

"Dan terbanglah bersamaku~ 'Tuk melintasi langit ke tujuh~ Bawalah ku ke alam damaimu~ Uwo-uwo~" Karma mengangkat mikrofonnya sekali lagi menandakan kalau nada tingginya melebihi penyanyi asli.

"Tet teret tet teret tet teret tet teret tet teret tet teret...."

Ishak tertawa terbahak-bahak sambil tepuk tangan.

Sementara Awang sudah tergeletak di lantai saking perutnya sakit karena tertawa. "Udah, Bang, udah. Perut gue sakit, Bang, ngetawain elu."

Mereka sangat terkesan dengan suara Karma.

"Gila lo, Bang. Bagus bener suara lo sampe bikin gue mewek dengernya." ledek Awang.

"Akulah biola yang tak berdawai bila tidak engkau lengkapi~"

"Masih lanjut nyanyi lo, Bang?" tanya Ishak yang sudah tidak sanggup tertawa.

"Hahahaha... kocak." Yumi tertawa yang hampir menangis karena tersentuh oleh lagunya.

"Tinggi banget nadanya. Nggak sanggup gue." kata Karma di sela nyanyiannya.

"Nggak apa-apa. Lanjutin aja." kata Baruna sambil tertawa.

Lagunya pun berakhir. Semua orang tepuk tangan dengan kuat. Entah apa maksudnya.

"Bagus banget! Gila!" sorak Ishak.

Penampilan yang membuat penonton tertawa dan menikmati lagunya.

"Stabil banget nada lo, Bang. Hahahaha...." ledek Awang lagi.

"Makasih." kata Karma dengan tanpa ekspresi.

Setelah itu, ponsel Yumi berbunyi.

"Halo, Assalamu'alaikum?" kata Yumi membuat semua orang memperhatikannya. "Hah? Iya... maap, maap. Gue bakal datengin elo kok. Lo ada dimana sekarang? Ya udah, gue ke sana. Lo tungguin ya? Jangan ninggalin gue lagi lo."

"Kenapa, Yum?" tanya Baruna.

"Gue harus pamit nih. Sepupu gue udah nelponin nih. Gue lupa nelponnya semalam karena hape gue mati." jelas Yumi.

"Ya udah, ayo deh. Kita bakal nganterin lo." kata Karma.

"Eh, nggak usah, Bang. Gue bisa jalan sendiri. Lagian sepupu gue nungguinnya deket-deket sini kok." Yumi beralasan.

"Nggak apa-apa sih, Yum. Kita cuman mau mastiin lo selamat sampe ketemu sama sepupu lo itu." kata Ishak.

Yumi berpikir keras untuk menolak agar mereka tidak bertemu dengan Tedjo.

SUAMI DARI MARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang